LAJUR.CO, KENDARI – Paparan sinar matahari tak hanya berpengaruh terhadap suasana hati, tetapi juga tingkat kesehatan dan harapan hidup seseorang.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Christy Efiyanti, SpPD, FINASIM, menjelaskan, seseorang yang terbiasa terpapar sinar matahari aktif umumnya memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular, serta kematian non-kanker maupun non-kardiovaskular.
Menurut dr Christy, berbagai penelitian menyebutkan paparan sinar matahari yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko kematian secara signifikan.
“Penelitian dalam dekade terakhir menunjukkan bahwa kurangnya paparan sinar matahari mungkin bertanggung jawab terhadap 340.000 kematian di Amerika Serikat dan 480.000 kematian di Eropa setiap tahunnya,” ujarnya, dikutip dari laman resmi IPB, Selasa (2/11/2025).
Kondisi ini, lanjutnya, juga berhubungan dengan meningkatnya kejadian kanker payudara, kanker kolorektal, hipertensi, penyakit jantung, sindrom metabolik, multiple sclerosis, Alzheimer, hingga autisme.
Adapun sinar matahari berperan utama dalam membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang dibutuhkan untuk menjaga kekebalan, kesehatan tulang, serta fungsi metabolisme.
“Paparan sinar matahari yang cukup mampu memperbaiki status vitamin D seseorang. Sebaliknya, defisiensi vitamin D sering kali terjadi pada individu yang jarang beraktivitas di luar ruangan,” jelasnya. Adm
Sumber : Detik.com



