BERITA TERKINIHEADLINE

Polisi Buru WNA China Pelanggan ABG Kasus Prostitusi Online Via MiChat di Kendari

×

Polisi Buru WNA China Pelanggan ABG Kasus Prostitusi Online Via MiChat di Kendari

Sebarkan artikel ini
ABG yang ditangkap gegara dugaan prostitusi online di Kendari

LAJUR.CO, KENDARI – Pengungkapan kasus prostitusi online via aplikasi MiChat melibatkan belasan ABG masih berlanjut. Meski polisi telah melepaskan para remaja belia tersebut, Polsek Baruga masih melakukan penyelidikan kasus itu.

Polisi kini bahkan tengah memburu salah seorang warga negara asing (WNA) yang diduga sebagai pelanggan tindak prostitusi tersebut. Data ini didasari keterangan polisi bahwa pemilik hotel berinisial AR (40) diduga pernah menawarkan kepada seorang remaja TE (17) melayani seorang WNA asal Tiongkok.

“Polisi masih cari WNA China untuk melengkapi pernyataan TE. Masih dalam pendalaman. Belum ada tersangka,” jelas Penyidik Pembantu Polsek Baruga, Aipda Awaluddin.

Perburuan terhadap WNA China dianggap penting guna menaikkan status penyelidikan kasus prostitusi online tersebut.

“Menentukan apakah bisa ditingkatkan statusnya dari penyidikan ke penyelidikan, karena ada kendala pada saat ditemukan di hotel itu tidak ada laki-laki yang boking out. Untuk menentukan siapa tersangkanya kami perlu pendalaman dan itu sedang diselidiki, sedangkan standar penyidikan untuk menentukan tersangka itu minimal dua bukti,” urainya, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga :  Pojok Jamu Herbal Binaan PT Vale di Sorowako Tekan Ketergantungan Obat Kimia

Fakta lain ditemukan polisi merujuk kesaksian AR dan TE. Pengakuan TE saja satu ABG yang ditangkap mengaku telah tiga kali melayani WNA asal Cina atas tawaran AR. Dalam sekali kencan tersebut ia menerima honor Rp 500 ribu.

“Pengakuan TE telah melakukan sebanyak 3 kali itu dari saksi, bahwa pernah menerima Rp 2 juta. Saat ini belum ditemukan dengan adanya kerjasama antara pihak hotel dengan 11 remaja tersebut. Makanya itu masih dalam kroscek dari keterangan TE dengan pemilik hotel, belum ada tersangka, penyelidikan masih terus didalami kasus,” jelasnya.

Baca Juga :  8 Efek Tekanan Darah Tinggi yang Merusak Kesehatan

Sebaliknya, pemilik hotel, AR menyangkal dituding sebagai mucikari. Termasuk menjadi perantara service esek-esek pada WNA China.

“Sebagai pemilik hotel saya tidak pernah memfasilitasi apalagi mau mencarikan pelanggan buat mereka. TKA Cina itu datang kebetulan TE berada di lobi sementara duduk. Mereka sempat berkomunikasi pada saat itu pake google translate. Setelah mereka turun, posisi saya memang sedang berada di lobi. Lalu mereka melakukan transaksi dan kemudian pergi,” jelas AR.

Ia mengaku, 11 remaja tersebut telah dikembalikan kepada keluarganya dengan membuat surat pernyataan dan menjalani wajib lapor. Dari 11 remaja ini berasal dari Kota Kendari, Kolaka, Raha, dan Konawe Kepulauan yang berinisial yakni TJ (19), WD (18), WA (21), EF (20), HN (20), NW (20), AA (17), DO (17), AP (18), EL (17) dan TE (17).

Baca Juga :  Sukacita Nelayan di Buton Rayakan Penetapan Kawasan PAAP Siotapina - Lasalimu Selatan

“Prosesnya saat ini sudah wajib lapor ke Polsek, kemarin waktu keluarnya dijemput orang tuanya, dan telah dikembalikan kepada orang tuanya karena sudah ada juga asessment dari pihak dinas sosial,” ucapnya.

Terutama pada saat 2 remaja yang berinisial TE dan AA memberikan keterangan kepada Penyidik Pembantu bahwa mengatakan dirinya terlibat dalam prostitusi.

Terpisah Supervisor Sakti Peksos, Yuyun Yulia menjelaskan, 11 remaja tersebut sudah dibawa pulang ke rumah keluarganya dan tetap melakukan wajib lapor.

“Saya sempat tanya, apakah mereka dipaksa atau tidak. Ternyata memang tidak. Mereka lakukan dengan kemauan mereka. Terus ada juga yang memang karena terpaksa,” pungkas Yuyun. CR2

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x