LAJUR.CO, KENDARI – Gerhana bulan total akan terjadi pada 26 Mei mendatang, sekitar pukul 18.13 WIB. Gerhana bulan terjadi saat bulan bergerak menuju bayangan Bumi, yang menghalangi cahaya matahari.
Gerhana adalah salah satu tanda kekuasaan Allah SWT, itulah mengapa ketika terjadi fenomena ini, seluruh umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firmannya:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”. (QS Fushilat: 37).
Para ulama sepakat shlat gerhana hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan), baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
Berikut bacaan niat dan tata cara salat gerhana bulan dilansir dari ayosemarang.com.
Bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan
Jika menjadi makmum, maka lafadz niat salat gerhana bulan adalah sebagai berikut:
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Sedangkan bacaan niat shalat gerhana bulan saat menjadi imam adalah sebagai berikut:
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala”
Namun jika sendirian, maka bacaan niat salat gerhana bulan sebagai berikut:
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Salat gerhana bulan boleh dilakukan sendiri-sendiri, boleh pula dilakukan secara berjemaah, baik dengan khutbah atau tanpa khutbah. Namun, berjemaah di Masjid yang ditempati salat Jumat lebih utama karena dulu Rasulullah mengerjakan salat gerhana bulan secara berjemaah di masjid, Imam mengeraskan bacaannya (surat Al Fatihah dan surat lainnya), serta ada khutbah setelah salat gerhana.
Salat gerhana bulan dikerjakan sebanyak dua rakaat, dalam setiap rakaat dua kali ruku’. Nabi Muhammad SAW mengeraskan bacaannya saat salat gerhana bulan, beliau salat empat kali ruku’ dan empat kali sujud. (HR. Bukhari)
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, sebelum salat gerhana dimulai, sebaiknya muadzin mengumandangkan lafadz “ash shalaatu jaami’ah.”
Di bawah ini adalah tata cara shalat gerhana bulan yang perlu dipahami:
- Niat
- Takbiratul Ihram
- Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan surat yang panjang dan dibaca jahr (keras) oleh imam
- Ruku’. Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri
- Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya
- Ruku’ lagi. Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku’ pertama.
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya. Disunnahkan surat yang panjang
- Ruku’. Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri
- Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya
- Ruku’ lagi. Disunnahkan waktu ruku’ lebih pendek dari ruku’ pertama.
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk Tahiyat akhir
- Salam
Demikian tata cara salat gerhana bulan dan bacaan latin niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum. Adm
Sumber : ayosemarang.com