LAJUR.CO, KENDARI – Covid-19 dan kanker paru sama-sama memiliki gejala berupa batuk. Namun, terdapat perbedaan batuk pada Covid-19 dan kanker paru yang dapat diamati dengan jelas.
Beda batuk Covid dan kanker paru dapat diketahui dari respons terhadap obat-obatan, gejala lain yang mengikuti, dan pemeriksaan.
Batuk pada Covid-19 disebabkan oleh infeksi virus corona. Batuk pada kanker paru terjadi karena sel-sel kanker. Kedua penyakit ini tak bisa dibiarkan begitu saja dan harus segera mendapatkan perawatan segera.
Berikut beda batuk Covid dan kanker paru:
1. Respons terhadap obat-obatan
Ahli paru Profesor Anwar Jusuf meyebut perbedaan utama batuk biasa dengan batuk pada kanker paru adalah respons terhadap obat-obatan.
Batuk biasa atau batuk pada Covid-19 umumnya akan membaik setelah konsumsi obat batu. Namun, pada kanker paru batuk tetap konsisten meskipun telah menghabiskan obat. Pasalnya, sel kanker tak mempan dengan pengobatan biasa.
“Batuk pada kanker paru tidak merespons obat-obatan bahkan obat tuberkulosis. Kalau tidak ada perbaikan patut curiga dengan kanker,” kata Anwar saat peringatan Hari Kanker Sedunia 2021.
2. Gejala lain yang muncul
Perbedaan batuk Covid dan kanker paru juga dapat diketahui dari gejala yang muncul.
Batuk pada Covid-19 disertai dengan gejala demam, kelelahan, nyeri tenggorokan, sesak napas, hilangnya indra perasa dan penciuman, serta ruam pada kulit.
Sedangkan pada kanker paru biasanya disertai dengan gejala sesak napas, nyeri dada, nyeri bahu atau lengan, kelumpuhan sebelah badan, dan bengkak pada leher atau lengan.
3. Muncul darah
Keberadaan darah pada batuk juga dapat menjadi perbedaan batuk karena Covid-19 dan kanker paru. Batuk pada Covid-19 umumnya merupakan batuk kering yang tidak disertai dengan darah.
Pada batuk kanker paru, batuk dapat disertai dengan kemunculan darah.
4. Hasil pemeriksaan
Batuk karena Covid-19 dapat diketahui melalui pemeriksaan tes swab PCR. Pemeriksaan akan memperlihatkan keberadaan virus.
Batuk karena kanker paru dapat diketahui melalui pemeriksaan CT scan, rontgen, biopsi jaringan paru, serta bronkoskopi atau endoskopi. Adm
Sumber: Kompas.com