LAJUR.CO, KENDARI – Sebagai bentuk strategi dukungan kampanye tingkat lokal dan provinsi, Rare Indonesia menggaet 10 jurnalis mengekspose implementasi program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) pada lima site kawasan pesisir di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Ajang ini dikemas dalam bentuk Workshop Jurnalistik dan Media Trip yang digelar sejak 7-12 September.
Total sepuluh jurnalis tergabung dalam program Media Trip PAAP 2021 diantaranya perwakilan dari media Lajur.co, Kendariinfo.com, PenaSultra.id, ZonaSultra.com, Kendari Pos, Liputan 6, Harian Rakyat Sultra, Detik Sultra, SEAToday dan LKBN Antara Biro Sultra.
Sebelum action memotret sejauh mana keberhasilan program PAAP, jurnalis dibekali pemahaman mengenai program konservasi wilayah laut dan perikanan dijalankan oleh Rare lewat Workshop Jurnalistik bertema ‘Menelisik Perjuangan Masyarakat dan Pemerintah Dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap Pesisir Skala Kecil Berkelanjutan’.
Materi pertama terkait pengenalan konsep PAAP dan Kawasan Larang Ambil (KLA) kawasan pesisir di Sultra. Hal ini dipaparkan perwakilan Rare Indonesia yakni Raymond Jakub, Hari Kushardanto, Imanda Pradana, Tarlan Subarno dan
Ahmad Isa Ansyori.
Pada materi berikutnya, para jurnalis diberikan kesempatan menimba ilmu jurnalistik pada Editor Majalah Tempo, Yosep Suprayogi. Jurnalis senior tersebut banyak berbagi tips bagaimana teknis meramu isu lingkungan dalam bentuk straight news, indepth news, dan feature.
Selanjutnya, tanggal 10 hingga 12 September 2021, para jurnalis diterjunkan meliput pada lima lokasi dari total 11 kabupaten implementasi PAAP di Sultra. Masing-masing Kecamatan Pasi Kolaga (Muna), Maginti (Muna Barat), Kapontori (Buton), Siontapina (Buton), dan Mata Oleo (Bombana).
Sebelumnya, Direktur Program Rare Hari Kushardanto menuturkan PAAP ini adalah sebuah program kerja sama antara Rare Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
“Sebagai upaya dalam mendukung pengelolaan perikanan skala kecil berkelanjutan yang dapat memberikan banyak manfaat bagi nelayan kecil dan masyarakat pesisir pada umumnya, Rare dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah menjalankan sebuah program yang dinamakan Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) sejak 2018,” jelas Hari.
Total 11 kabupaten pesisir di Sultra telah menjadi bagian minta implementasi PAAP. Sejumlah masyarakat nelayan, komunitas dan pemangku kepentingan telah diajak berkolaborasi mendorong konservasi wilayah laut dan perikanan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, kebijakan dan tata kelola, dan pendanaan berkelanjutan. Program ini telah berjalan selama empat tahun sejak 2017.
Rare sendiri merupakan Organisasi konservasi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yang bekerja secara global untuk membekali mitra dan masyarakat di daerah yang paling terancam di dunia dengan keterampilan dan motivasi yang mereka butuhkan untuk merawat sumber daya alam mereka.
“Para jurnalis diharapkan bisa memotret, mengekpose kemudian menyebarluaskan implementasi dan keberhasilan program PAA di Sultra. Sejauh mana perubahan perilaku masyarakat dan stakeholder menjaga sumberdaya di wilayah laut dan perikanan. Bagaimana Rare bekerja mendorong partisipasi masyarakat pesisir agar patuh terhadap zona larang tangkap, mengangkat sisi humanis dari para nelayan-nelayan di site implementasi program PAAP,” jelas Panitia Workshop Jurnalistik Siti Marlina. CR1