LAJUR.CO, KENDARI – Pertikaian antara organisasi masyarakat di Kendari yang terjadi beberapa waktu lalu membuat sejumlah pedagang merugi karena lesu pembeli.
Meski lapak sudah digelar kembali pascarusuh, para pedagang mengeluh omset sedikit mengalami penurunan. Mereka juga diliputi was-was jika aksi rusuh kembali terulang.
Seperti diungkap salah satu pedagang di pertigaan kampus UHO bernama Lin. Wanita 23 tahun itu mengaku masih cemas dan takut, konflik ormas bakal merembes hingga ke kawasan kampus terbesar di Sultra tersebut.
Namun begitu, ia enggan menutup toko lapak miliknya lantaran itulah yang menjadi sumber mata pencaharian.
Lin yang sehari-hari menjual pakaian, baik baju, celana, dan jilbab mengatakan sebagai antisipasi ia akan sigap menutup lapak jika ada tanda-tanda situasi bakal rusuh.
“Kita tutup dagangan kalau sudah terjadi konflik, karena takut dirusak yang ribut. Kalau dengar dengar ada konflik ormas, saya pasti cepat tutup kalau sudah ada info ada konflik, kaya konflik kemarin saya tutup selama 3 hari dan omset penjualan tidak menentu”, singkatnya saat diwawancarai jurnalis Lajur.co, Rabu (22/12/2021).
Sementara itu, salah satu penjaga Toko di kawasan Mandonga bernama Tini mengeluh jumlah pengunjung turun drastis setelah kejadian rusuh.
“Biasanya ada yang datang, ini malah satu hari pernah tidak ada yang datang setelah kejadian kemarin. Semoga Kota Kendari cepat aman dan tidak ada keributan, jadi omset kita bisa kembali normal,” kata Tini. M3