LAJUR.CO, KENDARI – Kejahatan digital acap kali terjadi seiring ramai penggunaaan aplikasi berbasis digital. Pembobolan data lewat akun google adalah sederet kasus di dunia digital yang patut diwaspadai.
Untuk menghindari pembobolan atau pencurian data lewat akun google, Fact Checker Tempo, Zainal Ishaq, berbagi tips dengan dosen Universitas Halu Oleo bagaimana agar tidak menjadi korban teknologi lewat Workshop Literasi Digital untuk Akademisi yang berlangsung, Rabu (30/3/2022).
Hal pertama yang patut dilakukan, kata eks Ketua AJI Sultra itu adalah tidak mudah percaya terhadap instruksi yang hadir di berbagai platform aplikasi di handphone atau perangkat digital lain.
“Jangan sembarang mengklik sesuatu di hanphone Anda ketika Anda belum tau info detailnya. Dan jangan mudah percaya terhadap orang – orang yang meminta akun google anda tanpa alasan yang jelas,” kata Inal saat menjadi pemateri kegiatan workshop di hadapan sejunlah dosen Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (Fisip) UHO, Rabu (30/3/2022).
Pembobolan data pribadi memang sering kali terjadi karena pengguna media digital teledor, asal mengklik tautan yang muncul atau ditawarkan oleh aplikasi.
Pemahaman dan literasi yang kurang, diakui Inal, rerata memicu makin banyak korban kejahatan digital. Korbannya tidak hanya kaum milinial, banyak juga yang belatarbelakang akademisi. Inilah salah satu alasan UHO menggelar kegiatan Workshop Literasi Digital untuk Akademisi.
“Dalam kegiatan literasi digital kali ini kami lebih memfokuskan bagaimana para akdemisi mampu mengimplementasikan literasi dan cakap digital kepada mahasiswanya agar tidak mudah terpengaruh terhadap kejahatan digital yang mengintai,” ujar Inal yang berharap pengetahuan dari workshop kembali ditularkan ke mahasiswa.
Edukasi praktik melindungi data diri dari tindak kejahatan digital merupakan bagian program UHO menggandeng Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) Indonesia bersama Trainer Google News Initiative dan Fact Checker Tempo.
“Kegiatan workshop kali ini adalah lanjutan dari pelatihan yang diadakan oleh tim Google bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bulan Januari di Bali kemarin yang diikuti oleh 20 orang akademisi seluruh Indonesia dengan masa training 4 hari,” kata Ketua Jurusan Jurnalistik Fisip UHO, Marsia Sumule G.
Marsia menuturkan, selama kegiatan workshop para dosen dibekali literasi bagaimana memiliki kecakapan digital sehingga terhindar dari praktik kejahatan digital.
“Dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan efek, wawasan, dan pengetahuan dalam menggunakan literasi media. Khususnya pada akademisi kemudian disalurkan kepada para mahasiswa dalam bentuk materi perkuliahan,” tutur Marsia Sumule G.
LAPORAN : APRI