LAJUR.CO, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Bank Indonesia Sultra menyelenggarakan kegiatan Seminar Edukasi Keuangan ‘Peran Digitalisasi Dalam Mendorong Peningkatan Inklusi Keuangan’, Kamis (4/8/2022).
Kegiatan seminar ini merupakan rangkaian penutup dari Expo UMKM yang telah dilaksakan sejak tanggal 20 Juli hingga 23 Juli 2022 di pelataran Eks-MTQ Kota Kendari. Pada Expo UMKM tersebut, terdapat sesi kegiatan business matching Industri Jasa Keuangan (IJK) dan pelaku UMKM Kota Kendari yang terselenggara atas kerjasama dari OJK Sultra, Bank Indonesia Sultra dan PT BPD Sultra.
Seminar edukasi kali ini dibuka Walikota Kendari Sulkarnain Kadir. Dalam sambutannya, politisi PKS itu menyatakan komitmen mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui kolaborasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan agar inovasi dan strategi dalam rangka mempercepat literasi dan inklusi sehingga keuangan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Kepada OJK Sultra Arjaya Dwi Raya dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Doni Septadijaya. Ditegaskan bahwa digitalisasi
keuangan sebagai akselarasi inklusi keuangan merupakan langkah jitu merealisasikan capaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024 sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
“Digitalisasi merupakan salah satu solusi untuk memperluas inklusi keuangan di masyarakat. Layanan jasa keuangan digital memiliki struktur perusahaan ramping dan model bisnis yang memungkinkan untuk memberi pinjaman dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, bisa menjangkau segmen yang sebelumnya tidak tersentuh layanan konvensional,” jelas Arjaya.
Sebagai informasi, kegiatan seminar keuangan yang dilaksanakan di salah satu hotel Kota Kendari menghadirkan tiga orang narasumber. Masing masing yakni Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Edwin Nurhadi yang membawakan materi terkait peran OJK dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan. Berikut Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati dengan materi menavigasi digitalisasi pembayaran untuk inklusi ekonomi dan keuangan.
Narasumber ketiga adalah Analis Kebijakan Ahli Madya Pendapatan Daerah Kementrian Dalam Negeri R. Andri Hikmat dengan materi kebijakan dan program optimalisasi PDRD melalui implentasi ETPD.
Seminar dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari para bupati/walikota se-Sultra, pimpinan Industri Jasa Keuangan dan rektor/pimpinan perguruan tinggi di Sultra.
Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Edwin Nurhadi menyampaikan bahwa ketersediaan akses keuangan adalah hak bagi seluruh masyarakat Indonesia dan digitalisasi menjadi “Game Changer” untuk mewujudkan inklusifitas keuangan tanpa batas di Indonesia.
Hal ini juga diungkapkan Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati. Kata dia, pandemi Covid-19 mengubah pola perilaku masyarakat dalam melakukan aktifitas ekonomi. Baik dari sisi konsumen maupun merchant sehingga perluasan digitalisasi utamanya di daerah merupakan sebuah proses panjang dengan tahapan proses yang sangat dinamis dan membutuh sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.
“Untuk mendukung hal tersebut perlu dukungan pemerintah daerah dalam hal kebijakan agar masyarakat dapat didorong untuk terdigitalisasi dalam segala aktifitasnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ikut dilakukan penyerahan secara simbolis buku tabungan Simpan Pelajar (Simpel) kepada para pelajar SD, SMP dan TK. Tabungan Simpel saat ini sudah menjangkau 1.125 nasabah di Kota Kendari.
Program Tabungan Simpel merupakan salah satu implementasi kegiatan Hari Indonesia Menabung tahun 2022 melalui kegiatan Kejar Prestasi Generasi Muda Indonesia (KREASIMUDA). Adm