LAJUR.CO, KENDARI – Penumpang angkutan umum mengeluhkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang membuat ongkos angkutan dalam kota (angkot) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ikut meroket.
Kekinian, para sopir angkot kompak menaikkan tarif sejak Selasa (6/9/2022) sebagai imbas dari kenaikan harga BBM.
Semula ongkos untuk trayek Kampus Baru-Kota Lama hanya dipatok Rp3.000 untuk mahasiswa. Setelah BBM meroket tarifnya naik menjadi Rp5.000.
Sementara bagi penumpang kategori umum, dari Rp5.000 perorang kini dikenai ongkos Rp7.000.
Keluhan datang dari salah seorang mahasiswa FMIPA Universitas Haluoleo. Risna (19) mengatakan sangat terdampak dengan kebijakan pemerintah terhadap harga BBM saat ini.
“Sangat mempersulit mahasiswa dalam menjalankan aktivitasnya. Karena di samping memikirkan biaya kuliah yang sangat mahal, kita juga terbebani dengan biaya atau tarif angkot yang cukup tinggi,” ujarnya kepada Lajur.co, Kamis (7/9/2022).
Tidak hanya tarif angkot yang ikut naik, ojek online juga melakukan penyesuaian terhadap harga BBM. Bagi Risna, mahasiswa yang selama ini mengandalkan angkutan umum tidak memiliki alternatif lain.
“Kalau mahasiswa, yang tadinya tiga ribu menjadi 5 ribu. Kalau ojol yang biasanya standar 8 ribu, drivernya ada yang minta 10 ribu. Ini benar-benar mempersulit kami,” pungkasnya. Red