BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

4 Fakta Amuba Pemakan Otak yang Berisiko Menginfeksi Manusia

×

4 Fakta Amuba Pemakan Otak yang Berisiko Menginfeksi Manusia

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto : Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Masyarakat Korea Selatan digemparkan oleh kasus kematian tersebab amuba pemakan otak manusia atau Naegleria fowleri pada Selasa, 27 Desember 2022. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengonfirmasi infeksi amuba itu berakibat korban jiwa seorang pria berusia 50 tahun.

Pria itu meninggal sepulang dari Thailand pada Sabtu, 10 Desember 2022. Ia sempat mendapat perawatan medis. Namun, nyawanya tak terselamatkan. Mengutip Times of India, infeksi pertama yang diketahui amuba pemakan otak  manusia di Korea Selatan pada 2022.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), spesies ini biasanya ditemukan di air tawar yang hangat. Misalnya, danau, sungai dan sumber mata air panas.

Baca Juga :  8 Dampak Game Online bagi Pelajar, Salah Satunya Jadi Mudah Marah

Fakta tentang amuba pemakan otak

1. Suka air tawar yang hangat

Naegleria fowleri menginfeksi manusia ketika air yang mengandung amuba masuk ke tubuh melalui hidung. Biasanya saat saat orang berenang menyelam di danau atau sungai.

Naegleria fowleri organisme yang menyukai panas atau termofilik. Artinya, tumbuh subur dalam panas dan menyukai air hangat. Tumbuh paling baik dalam suhu tinggi hingga 46 derajat Celsius. Amuba itu bisa bertahan dalam waktu singkat dalam suhu lebih tinggi.

 

Para ilmuwan telah menguji suhu air dari danau dan sungai yang terkait dengan beberapa kasus primary amebic meningoencephalitis atau PAM. Suhu ini biasanya lebih tinggi dari 26,6 derajat Celsius. Namun, ada kemungkinan amuba hidup di air dengan suhu di bawah 26,6 derajat Celsius. Di Amerika Serikat, sebagian besar infeksi amuba pemakan otak manusia paling sering terjadi selama bulan-bulan musim panas.

Baca Juga :  Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas yang Bisa Anda Lakukan

2. Amuba sampai ke otak melalui hidung

Mengutip Live Science, infeksi terjadi ketika air yang mengandung amuba naik ke hidung dan masuk ke otak. Saat berada di otak, amuba menghancurkan jaringan otak mengakibatkan pembengkakan yang risiko terburuknya berujung kematian. Gejala awal antara lain sakit kepala, demam, mual dan muntah.

 

3. Infeksi amuba pemakan otak sangat jarangMenurut catatan Centers for Disease Control and Prevention, sejak 2006 hingga 2015, ada 37 kasus infeksi Naegleria fowleri di Amerika Serikat. Meskipun jutaan orang berenang setiap tahun.

Baca Juga :  Sesosok Mayat Ditemukan Tergeletak di Gudang Meubel Kawasan Pasar Lapulu

4. Berakibat fatal

Menurut CDC, infeksi penyakit ini menyebar cepat, rata-rata menyebabkan kematian dalam kurun waktu lima hari. Jika infeksi sudah berlanjut di otak tingkat kematian mencapai 97 persen. Hanya empat orang yang selamat dari 154 orang yang diketahui terinfeksi di Amerika Serikat dari tahun 1962 hingga 2021. Orang terakhir yang selamat dari infeksi Naegleria fowleri perempuan berusia 12 tahun di Arkansas yang tertular infeksi pada tahun 2013. Adm

 

Sumber : Tempo.co

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x