ADVETORIALBERITA TERKINIHEADLINE

Kampanye Ecobrick di Stand DLH Sultra, Deri Herlina: Solusi Daur Ulang Limbah

×

Kampanye Ecobrick di Stand DLH Sultra, Deri Herlina: Solusi Daur Ulang Limbah

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Beberapa produk furniture seperti meja dan kursi dari bahan ecobrick yang memanfaatkan limbah plastik dipamerkan dalam Booth Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada event Pekan HUT Sultra di Kabupaten Kolaka Timur.

Ketua Dharma Wanita Persatuan DLH Sultra Deti Herlinda Andi Makkawaru mengatakan, pihaknya sengaja memajang aneka produk furniture berbahan baku ecobrick sebagai kampanye inovasi pengolahan limbah plastik kepada masyarakat luas.

Ecobrick menjadi alternatif jitu mengolah limbah plastik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan rumah tangga. Pengenalan ecobrick di kalangan pelajar juga efektif mendorong siswa lebih kreatif menciptakan inovasi produk furniture dari limbah.

“Kalau selama ini anak-anak sibuk handphone, bisa alihkan membuat ecobrick yang kemudian jadi bahan baku untuk produk furniture. Anak-anak bisa lebih kreatif. Ini jadi program kami kedepan untuk kampanye ecobrick ke kalangan pelajar,” ujar Deti Herlinda kepada Lajur.co, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga :  Masyarakat Padati Booth Bank Sultra, Ikut Edukasi Gratis Produk Layanan Perbankan
Ketua DWP DLH Sultra Deti Herlinda menjelaskan cara pembuatan ecobrick.

Tak hanya pelajar, ibu rumah tangga juga bisa diberdayakan untuk membuat karya furniture dari bahan ecobrick.

“Sebagai dharma wanita DLH tentu kita mendukung program ini. Ibu rumah tangga bisa dilatih untuk buat ecobrick, dibanding berakhir dibanding berakhir jadi sampah, bisa bermanfaat jadi bahan keperluan rumah tangga,” sambung Deti Herlinda.

Selain produk furniture dari bahan ecobrick, beberapa kerajinan tangan dari bahan limbah plastik yang diubah menjadi topi, tas hingga baju didesain dari bahan karung goni unik turut dipajang di booth DLH Sultra.

Khusus baju yang terbuat dari bahan karung goni bekas, kata Deti Herlinda, merupakan hasil karya dari desainer yang padu dengan limbah daun kering.

“Semua dari bahan limbah. Kita berharap ada inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan limbah di lingkungan kita. Kami juga sebagai dharma wanita DLH Sultra terus membantu program kampanye daur ulang limbah,” pungkasnya.

Baca Juga :  Rektor IAIN Kendari Berganti, Kini Dijabat DR Husain Insawan

Teknik Membuat Ecobric

Ketua Dharma Wanita Persatuan DLH Sultra Deti Herlinda Andi Makkawaru SE mengatakan pembuatan Ecobric sebagai solusi mengurangi sebaran limbah plastik terbilang sangat mudah. Bahkan, Ecobric dapat dipraktikkan langsung oleh pelajar secara mandiri sebagai bahan edukasi.

Ecobrick sendiri merupakan sebuah inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Diambil dari dua kata pembentuknya, eco dan brick, secara sederhana didefinisikan sebagai bata ramah lingkungan.

Untuk membuat Ecobric, jelas Deri Herlinda dibutuhkan bahan berupa botol plastik bekas ukuran 500 ml atau 1500 ml sebagai wadah penampung sampah plastik. Limbah plastik baik bekas bungkusan aneka produk makanan hingga kantong dan sebuah kayu.

Baca Juga :  Total 14 Ribu Anak RI Positif HIV, Antisipasi Biar Nggak Makin 'Ngegas'

Langkah-langkahnya dimulai dengan mencuci dan mensterilkan semua elemen plastik yang digunakan. Sampah plastik digunting menjadi ukuran lebih kecil kemudian dipadatkan dalam wadah botol sampah plastik menggunakan kayu. Seluruh ruangan botol dipastikan terisi oleh potongan plastik hingga benar-benar padat lalu tutup botol tersebut.

Satu buah Ecobric ini kemudian dirangkai dengan puluhan Ecobric lain sehingga menjadi produk rumah tangga bermanfaat seperti bangku dan meja.

Ecobric atau bata ramah lingkungan dapat menahan beban tinggi kala dijadikan sebagai bahan baku pembuatan meja maupun kursi.

Dengan kreativitas tinggi, masyarakat dapat mengolah limbah sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat lewat Ecobric.

Ecobric, kata Deti Herlinda sangat tepat diajarkan ke kelangan pelajar untuk melatih kreatifitas, motorik serta bagaimana teknik mendaur limbah plastik menjadi ragam produk furniture. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x