BERITA TERKINIEKOBISNASIONAL

BI Siap Laksanakan Redenominasi Rupiah, Tapi Tak Mau Buru-buru

×

BI Siap Laksanakan Redenominasi Rupiah, Tapi Tak Mau Buru-buru

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Redenominasi Rupiah. Foto: Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara soal rencana pemangkasan nilai rupiah alias redenominasi.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi per Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/6). Perry mengatakan sebenarnya BI sudah mulai melakukan persiapan atas rencana itu.

Persiapan salah satunya menyangkut desain untuk uang barunya. Ia mengatakan BI sudah menyiapkannya.

“Masalah desainnya, kemudian juga masalah tahapannya, itu juga kami sudah siapkan sejak dari dulu secara operasional dan kemudian bagaimana bentuk, langkah-langkahnya,” tuturnya.

Meski begitu, Perry tidak mau buru-buru melakukan redenominasi. Alasan hal itu harus dilakukan di waktu yang tepat.

Adapun penentuan waktu yang tepat itu bisa diukur dari tiga faktor. Pertama, saat kondisi makro ekonomi sedang bagus.

Baca Juga :  Dark Web, Mengenal Pasar Gelap Siber Tempat LockBit Lepas Puluhan Ribu Data BSI

Kedua, saat kondisi moneter dan stabilitas sistem keuangan (SSK) yang stabil. Ketiga, saat kondisi sosial politik sedang kondusif.

Sayangnya kata Perry, kondisi bagus di Indonesia itu tak didukung situasi ekonomi secara global yang masih belum stabil.

Dikhawatirkan masalah itu bisa merambat ke Indonesia dan bakal berdampak besar kalau redenominasi dilakukan sekarang.

“Stabilitas keuangan kita memang stabil, tapi ketidakpastian (global) kita masih ada. Soal sosial politik, pemerintah yang lebih tahu,” imbuhnya.

Isu redenominasi kembali mencuat usai BI menerbitkan uang baru atau rupiah kertas tahun emisi 2022.

Baca Juga :  Penemuan Bunker Narkoba di Kampus Makassar, Ini 5 Hal Diketahui

Jika diterawang, tiga angka nol paling belakang hilang di uang baru tersebut. Sebagai contoh, saat uang pecahan Rp100 ribu diterawang, hanya terlihat tokoh Soekarno, Mohammad Hatta, dan angka Rp100.

Hal ini juga terjadi di semua uang rupiah kertas tahun emisi 2022, mulai dari Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu, dan Rp100 ribu.

Namun, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim membantah bahwa penghapusan tiga angka nol paling belakang di uang baru merupakan redenominasi.

“Tidak ada kaitan dengan redenominasi,” ungkap Marlison.

Baca Juga :  Sri Mulyani Ramal Ekonomi Dunia 2023 Suram Gegara Krisis Perbankan

Menurut Marlison, BI sengaja menghilangkan tiga angka nol paling belakang karena sistem pengamanan uang rupiah kertas tahun emisi 2022 diubah.

Ia menjelaskan satu unsur pengaman dalam uang rupiah kertas tahun emisi 2022 adalah electrotype dengan varian dari tanda air (watermark).

Sementara, electrotype pada uang rupiah kertas tahun emisi sebelumnya berbentuk ornamen khas Indonesia.

“Di (uang rupiah kertas tahun emisi) 2022 electrotype berbentuk angka yang melambangkan nilai nominal. Tiga angka nol tidak dicantumkan dengan pertimbangan teknis dan untuk kemudahan identifikasi,” jelas Marlison. Adm

Sumber : CNNIndonesia.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x