SULTRABERITA.ID, KONSEL – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas bersama Ketua DPRD Konawe Selatan, Irham Kalenggo meresmikan pembangunan Pondok Tahfidz Zaid Bin Tsabit Sultra di Kecamatan Konda Kabupaten Selatan, Kamis 25 Juni 2020.
BACA JUGA :
- Pertumbuhan Ekonomi Tangguh, Sultra Masuk 10 Daerah dengan Pengangguran Terendah Nasional
- Lebih Mematikan dari Covid, Penyakit Ini Susah Hilang dari RI
- Mahasiswa UHO Pamerkan Inovasi dalam Festival Produk PK2M 2025
- 8 Barang yang Sebaiknya Tidak Disimpan di Dekat Kompor, Ada yang Picu Kebakaran!
- Prediksi Puncak Arus Mudik-Balik Nataru, Siap-Siap Beli Tiket Liburan
Dalam sambutannya, Lukman Abunawas menyampaikan dukungan dan apresiasi atas agenda pembangunan pondok santri dan santriwati Tahfidz Zaid Bin Tsabit.

Gedung yang dikhususkan mendidik generasi muda penghafal Qur’an diharapkan bisa mencetak lebih banyak hafidz handal dan berprestasi di wilayah Konsel dan Sultra secara umum.
“Pondok ini kedepan bisa menjadi lembaga pengembangan tilawatil. Wadah pengembangan akidah generasi muda sehingga ada sinkronisasi pendidikan dunia dan akhirat. Insyallah kita akan membantu mengupayakan agar pondok ini bisa terselesaikan dengan cepat. Ini investasi dunia akhirat. Semoga daerah lain juga tergerak mencontoh apa yang sudah digagas masyarakat sini,” urai Lukman Abunawas.

Senada, Ketua DPRD Konsel, Irham Kalenggo, tengah mempersiapkan dana hibah untuk percepatan pembangunan Pondok Penghafal Qur’an Tahfidz. Dengan begitu, para santri tidak lagi menumpang di rumah warga sebagai tempat menimba ilmu agama.
“Kita siap berikan dana hibah untuk pembangunan pondok ini agar bisa terselesaikan cepat. Semoga pembangunan lancar sehingga para santri penghafal Qur’an ini bisa lebih bersemangat belajar. Kedepan pondok ini semoga bisa melahirkan penghafal quran yang berprestasi dia ajang Tilawatil Qur’an baik untuk Konsel dan Sultra,” ucap Irham Kalenggo.

Puluhan santri dan santriwati Pondok Tahfidz Konsel beberapa tahun terakhir mempergunakan rumah warga sebagai asrama untuk memperdalam ilmu agama.
Pondok ini dibangun atas inisiasi warga yang menghibahkan lahan pribadi agar para santri dan santriwati memiliki asrama yang layak sebagai pusat pendidikan Al-Qur’an. Adm




