SULTRABERITA.ID, KENDARI – Sebuah kapal berpenumpang dikabarkan mati mesin setelah dihantam ombak di Perairan Malaoge Kabupaten Buton, Minggu 5 Juli 2020.
Kepala Basarnas Kendari, Arif Sofingi, menyatakan informasi itu disampaikan langsung salah seorang awak kapal naas pada Comm Centre Basarnas Kendari.
BACA JUGA :
- Pemprov Sultra Inisiasi Sunatan Massal Gratis 300 Anak Prasejahtera di Klinik TNI AL
- Yuk! Ramaikan Event Kalla Toyota Fun Run Festival Merah Putih 2025, Catat Tanggal & Lokasinya
- Kick Off QRIS Jelajah Budaya Indonesia Sultra di Pesta Rakyat Claro, Dimeriahkan Bazar UMKM
- Sidak di Dinas Ketahanan Pangan, Hugua: Disiplinitas ASN Naik, Kantor Terburuk Masih DKP
- Strategi ASR Stop Tradisi Tawuran Sekolah: Siswa Wajib Apel di Kantor Gubernur, Patroli Gabungan Diaktifkan
“Pada pukul 15.20 Wita Comm Centre Basarnas Kendari menerima informasi dari Bapak Guntur salah seorang penumpang kapal yang melaporkan bahwa sebuah kapal Guide DCDC mengalami mati mesin di Perairan Malaoge Kab Buton akibat hantaman ombak dan kemasukan air,” jelasnya.
Kapal tersebut diketahui memuat lima orang penumpang yakni Guntur (laki-laki), Anto (laki-laki), Azis (laki-laki), Juliono (laki-laki) dan Yuli (perempuan).
Sekitar pukul 15.30 WITA, Tim Rescue Pos SAR Wakatobi langsung meluncur ke lokasi kecelakaan.
“Jarak antara lokasi kecelakaan dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 18 NM. Kondisi cuaca mendung,
Arah angin Timur – Tenggara,
Kecepatan angin 2 – 25 Knot, Tinggi gelombang 2,5 – 4 meter,” urainya.
Sejauh ini, belum ada kabar bagaimana kondisi penumpang termasuk kapal pasca insiden naas tersebut. Adm