SULTRABERITA.ID, KENDARI – Sebuah kapal berpenumpang dikabarkan mati mesin setelah dihantam ombak di Perairan Malaoge Kabupaten Buton, Minggu 5 Juli 2020.
Kepala Basarnas Kendari, Arif Sofingi, menyatakan informasi itu disampaikan langsung salah seorang awak kapal naas pada Comm Centre Basarnas Kendari.
BACA JUGA :
- 10 Proyek Jalan Program Jamaah ASR-Hugua 80 Persen Rampung, Ditarget Kelar November 2025
- Bocah SD Bermain Sambil Belajar di Site PT Vale, Kiblat Edukasi Dini Pengelolaan Lingkungan
- Dua Duta Besar Timur Tengah Dijadwalkan Hadiri STQH Nasional di Sultra
- Wujud Visi Besar Presiden RI, Sekolah Garuda di Konda Sultra Dilaunching Serentak se-Indonesia Besok
- Gubernur Sultra Pastikan Tamu VIP dan Kafilah STQH Nasional Diperlakukan Sama: Semua Dapat Layanan Terbaik
“Pada pukul 15.20 Wita Comm Centre Basarnas Kendari menerima informasi dari Bapak Guntur salah seorang penumpang kapal yang melaporkan bahwa sebuah kapal Guide DCDC mengalami mati mesin di Perairan Malaoge Kab Buton akibat hantaman ombak dan kemasukan air,” jelasnya.
Kapal tersebut diketahui memuat lima orang penumpang yakni Guntur (laki-laki), Anto (laki-laki), Azis (laki-laki), Juliono (laki-laki) dan Yuli (perempuan).
Sekitar pukul 15.30 WITA, Tim Rescue Pos SAR Wakatobi langsung meluncur ke lokasi kecelakaan.
“Jarak antara lokasi kecelakaan dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 18 NM. Kondisi cuaca mendung,
Arah angin Timur – Tenggara,
Kecepatan angin 2 – 25 Knot, Tinggi gelombang 2,5 – 4 meter,” urainya.
Sejauh ini, belum ada kabar bagaimana kondisi penumpang termasuk kapal pasca insiden naas tersebut. Adm