BERITA TERKINIEKOBIS

Jadi Tamu Spesial Dilan Class OJK Sultra, Staf Khusus Jokowi ini Bahas Tips Kelola Duit !

×

Jadi Tamu Spesial Dilan Class OJK Sultra, Staf Khusus Jokowi ini Bahas Tips Kelola Duit !

Sebarkan artikel ini
Kepala Perwakilan OJK Sultra, Fredly Nasution. Foto : OJK for SULTRABERITA

SULTRABERITA.ID, KENDARI – Dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu 23 Agustus 2020, OJK Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan Class). Dilan Class mengangkat tema “Keberagaman yang Merayakan Indonesia” menghadirkan narasumber yang memiliki panggilan jiwa dan ahli dalam bidang toleransi yaitu Ayu Kartika Dewi.

Kepala OJK Sultra, Muh Fredly Nasution mengatakan, Co-founder gerakan Sabang Merauke ini merupakan salah satu staf Khusus (Stasus) Presiden RI, Joko Widodo dari kalangan milenial. Dalam diskusi Daring “Dilan Class” Ayu membagikan materi tambahan, terkait penerapan mindfulness dalam pengelolaan keuangan pribadi. Ayu dengan apik dan menggelitik membawakan materi yang berjudul “Ayo Makan Bubur!” bagi peserta Dilan Class spesial kali ini.

Kegiatan rutin OJK ini dihadiri 140 peserta dengan pendaftar mencapai 200 orang lebih. Fredly mengatakan peserta pada kegiatan Dilan Class kali ini cukup beragam. Diantaranya adalah pengajar mahasiswa dari lintas perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara, madrasah aliyah, SMA, pesantren, Generasi Baru Indonesia (GenBI) di bawah binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, KLC, Gerakan Kendari Mengajar (GKM), guru sekolah minggu di beberapa gereja, pendakwah di beberapa masjid.

Baca Juga :  Ini Lima Poin Kesepahaman Baru Diteken Bappenas-OJK

Termasuk pula berbagai komunitas pemuda berbasis agama di Sulawesi Tenggara seperti dari HMI, Perkantas, GMKI, Ikatan Mahasiswa Hindu (KMHDI), Pemuda NU, pemuda Muhammadiyah, dan sebagainya di Sultra ikut meramaikan Dilan Class OJK Kendari.

“Kegiatan ini dikolaborasikan dengan program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulawesi Tenggara dan Program Budaya Kerja OJK.
Dilan Class spesial ini dipandu oleh Ridhony Marisson H. Hutasoit selaku Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra (moderator) yang bersama dengan narasumber merupakan alumni short term Australia Award Scholarship,” jelas Fredly.

Sementara itu, terkait pengelolaan keuangan, Ayu menjelaskan prinsip mindfulness yang dapat digunakan saat memilih atau memilah dalam berbagai aktivitas keuangan. Diantaranya dalam aktifitas berbelanja.

“Menggunakan kesadaran penuh sebelum membuat keputusan (jeda), misalnya dengan mempertanyakan apakah kita butuh beli barang tersebut, apakah kita sudah punya produk/barang yang sama sebagai bahan pertimbangan, dan sebagainya. Hal ini senada dengan pernyataan Viktor Frankl yang menyatakan Diantara stimulus dan respons terdapat sebuah jeda. Di dalam jeda itu, kita punya kekuatan untuk memilih respons,” papar Ayu.

Baca Juga :  Kenali Tanda-tanda Penumpukan Plak dalam Pembuluh Darah

Fredly menyatakan para peserta sangat puas dan terinspirasi dengan materi yang dibawakan oleh Ayu. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta yang bertanya melalui kolom chat termasuk respons peserta yang mengapresiasi kegiatan ini yang memberikan atau membuka wawasan baru dan menyejukkan.

“Kami sangat berterima kasih atas kesediaan waktu Mbak Ayu menjadi narasumber pada Dilan Class kali ini. Sangat membuka pikiran kita untuk menghidupkan dan menjunjung toleransi, seperti filosofi bubur ayam tadi, apakah dimakan dengan dicampur atau tidak. Kemajuan Indonesia bergantung bagaimana kita melindungi keberagaman yang ada” ucap Fredly.

Selain soal finansial, beberapa point lain dipaparkan Stafsus Jokowi antara lain mengenai ragam bias toleransi seperti affinity bias (bias kesamaan), confirmation bias (bias menarik kesimpulan), attribution bias (bias pengamatan), gender bias (bias karena jenis kelamin), dan conformity bias (bias bertindak serupa).

Baca Juga :  OJK Rilis Aturan Terbaru Perlindungan Konsumen

“Cara menanggulangi bias tersebut adalah dengan cara rendah hati mengakui implicit bias kita sendiri, dan latih terus otak kita untuk menentang implicit bias,” ungkap Fredly mengutip pemaparan Stafsus Presidwn RI.

“Pemimpin masa depan di publik sektor setidaknya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, empatik, terbuka, dan mampu berkolaborasi, level toleransi ada empat, yaitu level tidak saling mengganggu, menikmati keberagaman, merayakan keberagaman, dan melindungi keberagaman. Puncak level toleransi adalah melindungi keberagaman,” lanjutnya.

OJK Sultra terus berupaya menyelenggarakan Dilan Class untuk memberikan manfaat khususnya mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia baik melalui literasi keuangan atau hal-hal lain yang bermanfaat demi kemajuan Indonesia, khususnya di Bumi Anoa. Komitmen ini terbukti dengan “hattrick” atau sudah tiga kali berhasil menghadirkan narasumber yang merupakan staf khusus Presiden Republik Indonesia karena salah satu kebutuhan daerah adalah akses terhadap narasumber dan pembelajaran yang berkualitas. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x