KENDARI, LAJUR.CO – Bagi Anda yang sering melintas di jalan poros Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pasti dengan mudah menemukan lapak pedagang buah langsat. Maklum, musim buah yang bernama latin Lansium domesticum Corr tengah memasuki masa panen.
Tak ayal, banyak pedagang dadakan bermunculan menjajakan buah yang mirip dengan jenis duku tersebut di Kota Lulo. Mereka berburu cuan manis dari produksi panen langsat lokal yang sangat melimpah tahun ini.
Salah satu pedagang buah ditemui di seputaran Kota Kendari bernama Apri mengatakan buah langsat yang ia jual berasal dari panen kebun di daerah Kolaka. Jenis buah langsat lokal dari Kolaka, kata dia, banyak disukai karena cita rasanya yang manis.
“Rasanya manis. Harganya murah, 10 ribuan perkilo kita jualkan,” ujar pedagang buah yang mangkal di pinggir jalan kawasan Baruga, Kota Kendari, Rabu (28/2/2024).
Apri mengaku peminat buah tropis tersebut cukup banyak. Dalam sehari ia bisa menjual hingga 200 kilogram langsat.
Dengan modal yang tak begitu banyak, ia bisa mendapatkan untung yang lumayan dari berdagang buah bergenus Lansum tersebut. Tak tanggung-tanggung, cuan yang diraup berkisar Rp200 ribu hingga Rp500 ribu perhari.
“Kita ambilnya dari perkilonya itu hanya sekitar Rp6 ribuan. Selisihnya lumayan pas kita jual lagi,”jelasnya.
Apri mulai membuka lapak buah langsat sekitar pukul 15.00 WITA sampai 22.00 Wita.
“Kalau sampai malam tidak habis kita jual murah mi Rp5.000 ribu perkilo. Alhamdulillah, bisa dapat kadang Rp200 sampai Rp500 ribu,”jelas Apri.
Ia menyebut siklus panen buah langsat hanya berlangsung empat bulan. Setelah musim langsat selesai, ia beralih merambah jualan buah lain. Bisnis jual beli buah musiman sudah dilakoni April sejak delapan tahun silam.
Laporan : Ani Astutih