BERITA TERKINIHEADLINE

Sultan Buton ke-40 La Ode Muhammad Izat Manarfa Tutup Usia, Berikut Profilnya!

×

Sultan Buton ke-40 La Ode Muhammad Izat Manarfa Tutup Usia, Berikut Profilnya!

Sebarkan artikel ini
Sultan Buton ke-40 dr. H. La Ode Muhamad Izat Manarfa M.Sc. (kiri) bersama Presiden RI Joko Widodo

LAJUR.CO, KENDARI – Kabar duka menyelimuti masyarakat jazirah Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Selasa (26/3/2024), Sultan Buton ke-40 dr. H. La Ode Muhamad Izat Manarfa M.Sc tutup usia. Kabar duka mangkatnya pemimpin Lembaga Adat Kesultanan Buton tersebut disampaikan sejumlah kerabat serta masyarakat Buton.

La Ode Muh Izat Manarfa menghembus napas terakhir di RS Bahteramas Kendari sekitar pukul 18.00 WITA.

“Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun…
Turut berdukacita atas meninggal dunia yang mulia Sultan Buton dr. H. La Ode Muhammad Izat Manarfa M.Sc, pada, Selasa 26 Maret 2024, Pukul 18.10 Wita, di RSUD Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara,” tulis salah satu kerabat Sultan Buton ke-40 lewat pesan singkat WhatsApp.

11 Tahun Pimpin Kesultanan Buton

La Ode Muhammad Izat Manarfa diketahui tutup usia setelah 11 tahun mengemban amanah sebagai Sultan Buton ke-40. Ia merupakan cucu Sultan Buton ke-38, dr H La Ode Muhammad Izat Manarfa.

La Ode Muhammad Izat Manarfa resmi dipilih oleh para Siolimbona sebagai Sultan Buton ke 40 dan dikukuhkan sejak 13 Desember 2013. Ia menggantikan estafet Sultan La Ode Muhammad Jafar yang memimpin Kesultanan Buton mulai Mei 2012- hingga 19 Juli 2013.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Rayakan Ramadan Lewat Aksi Sosial & Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Menilik sejarah, Buton yang masuk dalam bagian wilayah administrasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dulunya dikenal sebagai kerajaan. Namun, status itu beralih menjadi kesultanan bercorak Islam pada masa pemerintahan raja ke-6, yakni La Kilaponto atau Raja Murhum (1491-1537).

Buton dikenal dalam sejarah Indonesia karena telah tercatat dalam naskah Nagarakertagama karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi dimana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air.

Rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Nama Pulau Buton juga telah dikenal sejak zaman pemerintahan Majapahit. Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa, menyebut nama Pulau Buton.

Beri Gelar Adat Kesultanan Buton ke Pj Gubernur Andap dan Presiden Joko Widodo

Baca Juga :  Tidak Padankan NIK dengan NPWP, Siap-siap Kena Pajak 20 Persen Lebih Tinggi

Sebelumnya wafat, pada akhir tahun 2023 lalu, La Ode Muhammad Izat Manarfa sempat menganugerahkan gelar adat Kesultanan Buton “Mia Ogena Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara” kepada Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto. Gelar kehormatan tersebut diserahkan lewat proses adat kesultanan Buton, Selasa (17/10/2023).

Prosesi penyematan gelar adat Kesultanan Buton kepada Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto oleh Sultan Buton ke-40.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada Sultan Buton ke – 40, Para Sesepuh Perangkat Lembaga Adat Kesultanan Buton dan Masyarakat Buton atas gelar ini. Saya bangga menjadi kerabat dan sesepuh dalam daerah eks kesultanan Buton,” kata Andap sesaat setelah menerima gelar kesultana

“Mia Ogena” berarti seorang pemimpin yang profesional, pandangan jauh kedepan (visioner), karismatik, pengayom, jujur, amanah, fathanah, tabligh, beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT.

Penganugerahan gelar sesepuh Kesultanan Buton diserahkan langsung Sultan Buton ke – 40 Buton, dr. H. La Ode Muhamad Izat Manarfa M.Sc.

Sebelumnya, pada tahun 2022, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dianugerahi gelar adat Kesultanan Buton dari Sultan Buton ke-40 dengan gelar La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara.

Baca Juga :  Produksi Padi di Sultra Ikut Anjlok Akibat Konflik Lahan PT Merbau Jaya dan Petani Konsel
Penyematan gelar adat Kesultanan Buton ke Presiden RI Joko Widodo oleh Sultan Buton ke-40.

“Gelar tersebut bermakna seorang laki-laki yang memiliki sikap dan perilaku yang mulia, rendah hati, sopan santun, arif dan bijaksana, jujur dan adil, bertanggungjawab, memberi teladan dan panutan, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menyejahterakan dan memakmurkan seluruh rakyat di Nusantara (Indonesia),” kata La Ode Izat Manarfa.

Prosesi pemberian gelar tersebut diselenggarakan di Baruga Keraton Kesultanan Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (27/9/2022).

Penganugerahan tersebut diberikan oleh Sultan Buton ke-40 La Ode Muhammad Izat Manarfa dengan ditandai pemberian Katuko atau tongkat dan songkok Maulana.

“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada yang Mulia Sultan Buton Bapak La Ode Muhammad Izat Manarfa beserta seluruh jajaran lembaga adat Kesultanan Buton yang telah memberikan anugerah gelar kepada saya yaitu La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara,” kata Presiden Jokowi kala itu. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x