LAJUR.CO, KENDARI – Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sultan Buton ke-40 dr. H. La Ode Muhamad Izat Manarfa M.Sc. Provinsi Sulawesi Tenggara. La Ode Muh Izat Manarfa menghembus napas terakhir di RSUD Bahteramas Kendari, Selasa (26/3/2024) sekitar pukul 18.10 WITA.
Kepada Lajur.co, Sekjen Kemenkumham RI itu mengatakan dirinya baru saja melayat ke RSUD Bahteramas. Kedatangan PJ Gubernur Sultra ikut didampingi Sekda Sultra Asrun Lio.
Setibanya di RSUD Bahteramas sekira pukul 21.00 Wita, Andap Budhi disambut oleh pihak keluarga, tokoh Kesultanan Buton, dan tokoh masyarakat. Di sana, dirinya juga tak lupa memanjatkan doa untuk Almarhum.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, saya atas nama Pemerintah Provinsi Sultra berserta seluruh jajaran dan mewakili seluruh masyarakat di jazirah Sultra, turut berbelasungkawa atas wafatnya Yang Mulia Sultan Buton ke-40, Almarhum dr. La Ode Muhammad Izat Manarfa,” ujar Andap.
“Teriring doa dan harapan, semoga Almarhum diampuni segala kesalahan dan dosanya, diterangi kuburnya, dimudahkan jalannya menghadap Sang Khalik dan diberikan tempat yang terbaik disisi Allah SWT. Saya juga mendoakan agar Keluarga Almarhum diberikan keikhlasan, dan kekuatan dari Allah SWT, Insya Allah. Aamiin Ya Robbal’ Aalamiin.” tambahnya.
Pj Gubernur juga bersaksi bahwa Almarhum adalah orang baik, dan merupakan sosok orang tua yang dicintai oleh masyarakat.
“Saya bersaksi, bahwa Almarhum merupakan orang yang baik. Insyaa Allah,” ungkapnya.
Informasi dari pihak keluarga, kata Andap, Sultan Buton ke-40 wafat pada hari ini Selasa (26/03/24) sekira pukul 18.10 Wita di RSUD Bahteramas. Ia meninggal pada usia 77 tahun.
Rencananya jenazah Sultan Buton tersebut akan dimakamkan besok Rabu (27/03/24), di pemakaman keluarga lingkungan Masjid Quba, Kota Baubau.
11 Tahun Pimpin Kesultanan Buton
La Ode Muhammad Izat Manarfa resmi dipilih oleh para Siolimbona sebagai Sultan Buton ke 40 dan dikukuhkan sejak 13 Desember 2013. Ia menggantikan estafet Sultan La Ode Muhammad Jafar yang memimpin Kesultanan Buton mulai Mei 2012- hingga 19 Juli 2013.
Sebelumnya wafat, pada akhir tahun 2023 lalu, La Ode Muhammad Izat Manarfa sempat menganugerahkan gelar adat Kesultanan Buton “Mia Ogena Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara” kepada Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto. Gelar kehormatan tersebut diserahkan lewat proses adat kesultanan Buton, Selasa (17/10/2023).
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Sultan Buton ke – 40, Para Sesepuh Perangkat Lembaga Adat Kesultanan Buton dan Masyarakat Buton atas gelar ini. Saya bangga menjadi kerabat dan sesepuh dalam daerah eks kesultanan Buton,” kata Andap sesaat setelah menerima gelar kesultanan
“Mia Ogena” berarti seorang pemimpin yang profesional, pandangan jauh kedepan (visioner), karismatik, pengayom, jujur, amanah, fathanah, tabligh, beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT.
Penganugerahan gelar sesepuh Kesultanan Buton diserahkan langsung Sultan Buton ke – 40 Buton, dr. H. La Ode Muhamad Izat Manarfa M.Sc.
Sebelumnya, pada tahun 2022, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dianugerahi gelar adat Kesultanan Buton dari Sultan Buton ke-40 dengan gelar La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara.
“Gelar tersebut bermakna seorang laki-laki yang memiliki sikap dan perilaku yang mulia, rendah hati, sopan santun, arif dan bijaksana, jujur dan adil, bertanggungjawab, memberi teladan dan panutan, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menyejahterakan dan memakmurkan seluruh rakyat di Nusantara (Indonesia),” kata La Ode Izat Manarfa.
Prosesi pemberian gelar tersebut diselenggarakan di Baruga Keraton Kesultanan Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (27/9/2022).
Penganugerahan tersebut diberikan oleh Sultan Buton ke-40 La Ode Muhammad Izat Manarfa dengan ditandai pemberian Katuko atau tongkat dan songkok Maulana.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada yang Mulia Sultan Buton Bapak La Ode Muhammad Izat Manarfa beserta seluruh jajaran lembaga adat Kesultanan Buton yang telah memberikan anugerah gelar kepada saya yaitu La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara,” kata Presiden Jokowi kala itu. Adm