SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pandemi Corona membuat ekonomi Indonesia terpuruk. Banyak pelaku usaha gigit jari lantaran angka penjualan barang dagangan menurun drastis.
Kondisi tersebut memaksa setiap orang memutar otak agar tetap bisa memiliki penghasilan walau ekonomi sedang seret. Hal inilah yang dilakukan salah satu pedagang parfume Kota Kendari bernama Sudi.
Sudi mengatakan l, dirinya merintis usaha jualan parfume sejak setahun lalu. Kata dia, kondisi Corona benar-benar memukul toko Safari Parfum Kendari miliknya.
Bagaimana tidak, jumlah pembeli yang berkunjung ke gerai penjualan wewangian yang berlokasi di Jl. Jendral AH. Nasution No.109, Kecamatan Kambu Kota Kendari menurun drastis. Kata dia, awal Maret 2020, omset dagangannya anjlok.
Agar tidak terus menerus merugi, Sudi pun nyambi berjualan masker. Kebetulan, masker memang menjadi produk yang paling laris manis selama pandemi Corona.
“Jadi sekitar awal Corona bulan Maret dan April penjualan itu turun sekali, turunnya itu sekitar 70 persen hampir 80 persen dan untuk menutupi penghasilan yang menurun saya jual masker sebagai usaha sampingan,” ucap Sudi.
Setelah masuk bulan ketiga, Sudi mengaku mengalami perbaikan nasib dari sampingan berjualan masker. Omset dagangan parfume yang semula down tertutupi lewat bisnis sampingan masker.
“Pas bulan Mei mulai kembali sekitar 50 persen dari waktu normal dan sekarang alhamdulillah lancar, malah ada peningkatan,” tutur Sudi.
Ekspansi dilakukan Sudi berbuah manis. Bisnis parfum yang digelutinya selama pandemi Corona berhasil meraup omset hingga puluhan juta dalam seminggu.
“Untuk omset sendiri kan saya disini jual eceran sama grosiran. Kalau eceran ya sekitar Rp 3-4 juta dalam seminggu dan untuk grosiran sekitar Rp 20-25 juta perminggunya,” tutur Sudi.
Laporan : Samalona