LAJUR.CO, KENDARI – PT. Vale Indonesia Tbk melaksanakan kick off meeting dalam rangka kegiatan penanaman rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tahap 1 wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) di Aula Kantor BPDAS Sampara Kendari, Senin (14/10/2024). Kick off meeting secara khusus membahas rencana kerja pemulihan lahan kritis kawasan DAS tahap 1 seluas 3.081 hektar.
Program penanaman tahap awal di kawasan DAS tersebut merupakan bagian rencana kerja PT Vale Indonesia yang berkewajiban melakukan rehab seluas 12.500 hektar berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Aktivitas pemulihan kawasan DAS dimulai antara periode Oktober dan Desember tahun 2024.
Kepala BPDAS Sampara, Freddy Toimby Limbong, menyatakan mengapresiasi atas inisiatif dari PT Vale Indonesia menggelar pertemuan sebagai langkah awal pemantapan eksekusi penghijauan. Pertemuan tersebut tidak hanya mematangkan action program, namun menjadi wadah menyamakan persepsi sehingga target dan tata waktu rehab berjalan sesuai perencanaan.
Freddy mengajak semua pihak yang terkait untuk berkolaborasi dan bersinergi bersama dalam pelaksanaan kegiatan penanaman Rehab DAS PT. Vale Indonesia.
“Kita masing-masing punya peran, masing-masing harus melakukan apa, dan bagaimana agar rencana-rencana yang telah disusun dalam rancangan teknis dan sudah disupervisi, dalam pelaksanaannya nanti itu bisa berkolaborasi dan bersinergi sehingga terlaksana kegiatan penanaman sesuai dengan tata waktu dan kualitas yang telah ditetapkan,” ungkap Freddy dalam sambutannya.
Hal sama disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sultra yang diwakili Kepada Bidang PDAS-RHL, La Ode Yulardhi Junus. Ia menekankan pentingnya pelibatan masyarakat lokal saat pelaksanaan program rehab kawasan DAS.
“Kami selalu mengingatkan pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal khususnya kelompok-kelompok tani yang ada di lokasi tempat pelaksanaan kegiatan sangat perlu dilakukan, karena itu menjadi bagian dari upaya kita dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan sehingga kegiatan yang dilakukan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar dan menekan laju inflasi,” tegas Yulardhi dalam sambutannya.
Ia menuturkan, Pemprov Sultra menyadari bahwa pemenuhan kewajiban yang dilaksanakan oleh para pemegang IPPKH sangat membantu pemerintah daerah dalam memulihkan lahan kritis di Sultra.
“Harapan kita, teman-teman dari PT Vale Indonesia dan vendor yang melaksanakan pekerjaan, betul-betul ini bisa membangun koordinasi yang baik khususnya yang berada di KPH, sehingga harapan kita pelaksanaan rehab DAS ini benar-benar berhasil,” harapnya.
Lebih lanjut, Snr. Project Manager Watershed Rehabilitation PT Vale Indonesia, Fuji, PT Vale Indonesia emiliki tim yang akan secara berkala memantau progres pemulihan kawasan DAS yang berjalan di Sultra.
Selain di Sultra, sejumlah provinsi lain di Indonesia yang masuk dalam prioritas program rehab kawasan PT Vale yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Provinsi Bali dan Jawa Barat.
“Jadi nanti kita akan terus bergerak, akan terus jalan ke area-area untuk monitoring dan supervisi. Dengan adanya kegiatan-kegiatan di Sultra, kegiatan Rehab DAS PT Vale Indonesia, ada sekitar 33.000 hektar,” tegas Fuji. Adm