LAJUR.CO, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan Diskusi Panel Otoritas dengan tema “Meningkatkan Hilirisasi Sumber Daya Alam untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara yang Berkelanjutan.” Acara yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Sultra 2024 berlangsung di Phinisi Ballroom, Claro Kendari.
Kepala Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya , menjelaskan diskusi lintas otoritas digelar Bank Indonesia bertujuan untuk menggali ide-ide inovatif guna mendorong ekonomi Sultra menuju berkelanjutan yang mana fokus diskusi mengulik hilirisasi sumber daya alam.
“Tanpa hilirisasi, sumber daya kita akan dieksploitasi secara berlebihan dan tidak berkelanjutan. Melalui diskusi ini, kami ingin membahas bagaimana Hilirisasi bisa dilakukan dengan optimal agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga,” ucap Kepala Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya, Rabu (25/9/2024).
Diskusi menghadirkan tiga pembicara ahli tingkat nasional, yaitu Guru Besar Sekolah Bisnis IPB Prof. Nur Azam Asani, Chief Economist Bank BNI Leo Putra Renaldi, dan Asisten Deputi Pertambangan Kemenko Perekonomian Tubagus Nugraha. Diskusi tersebut dipandu moderator Dina Gurning.
Doni Septadijaya, menjelaskan peran Bank Indonesia sebagai advisor dalam proses hilirisasi. BI akan merumuskan kesimpulan dari hasil kegiatan tersebut dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah.
“Kami selalu memberikan saran kepada pemerintah daerah terkait bagaimana mempertahankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan potensi ekonomi yang ada di Sulawesi Tenggara,” kata Kepala Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya.
Selain diskusi panel, Doni juga menyebutkan Forum Ekonomi Sultra 2024 mencakup dua kegiatan lainnya, yakni capacity building untuk penulisan opini ilmiah bagi mahasiswa yang melibatkan seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sultra, serta seminar nasional yang akan digelar, Kamis, 26 September 2024.
Doni Septawijaya, juga berharap bahwa lomba penulisan opini ilmiah yang diadakan dalam rangkaian acara ini dapat semakin melibatkan lebih banyak akademisi di Sultra.
“Kami ingin lebih banyak akademisi terlibat agar ide-ide baru bisa muncul. Saat ini, ide-ide tersebut masih terbatas dalam ruang kecil, dan kegiatan ini memberi kesempatan bagi semua perguruan tinggi di Sultra untuk berpartisipasi, bukan hanya Universitas Halu Oleo,” Doni Septadijaya.
Laporan: Ika Astuti