SULTRABERITA.ID, KENDARI – PT Garuda Indonesia Airways (GIA) Branch Office Kendari membukukan catatan performa sangat memuaskan dalam layanan ‘On Time Performace’ (OTP) pada periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).
BACA JUGA :
- Momen HUT ke-80 RI, Gubernur ASR Sematkan Satyalancana Karya Satya Enam ASN Pemprov Sultra
- Sepak Terjang Telkomsel Nyalakan Semangat Indonesia di HUT ke-80 RI
- Ribuan Pekerja Sambut Euforia Vale Olympics 2025 Perdana
- 2.142 Warga Binaan Lapas dan Rutan se-Sultra Dapat Remisi
- Bendera Merah Putih Sepanjang Delapan Meter Berkibar di Tebing Air Terjun Tirta Rimba BaubauĀ
Branch Manager PT GIA Kendari, Syaiful Bahri menyatakan persentase ketepatan waktu flight pesawat Garuda mencapai angka 97 persen.
Persentase OTP sendiri mendiskrispsikan tingkat ketepatan waktu (on time) layanan penerbangan sebuah perusahaan maskapai.
Dari 33 flight Nataru dilayani oleh maskapai plat merah itu selang Nataru, kata Syaiful, hanya satu flight dilaporkan mengalami ‘delay‘ pada periode 20 December 2019 – 6 Januari 2020.
“OTP Garuda Kendari di periode Nataru 20 December 2019 – 06 Januari 2020 kinerjanya sangat bagus, mencapai OTP 97% dengan total 33 flight, ontime 32 flight, delay 1 flight,” rinci Syaiful pada SULTRABERITA.ID, Sabtu 11 Januari 2020.
Dibanding rerata nasional, kata Syaiful, OTP PT Garuda Indonesia Branch Kendari jauh lebih tinggi.
Sebagai informasi, Senin 6 Januari lalu, PT Garuda Indonesia secara serentak menutup operasi penerbangan peak season Nataru di seluruh Indonesia.
Operasional penerbangan musim liburan secara nasional ditutup dengan tingkat ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) sebesar 89,01 persen. Persentase ini meningkat dari OTP periode peak season Nataru tahun sebelumnya yang hanya mencapai 83,73 persen.
Selama periode tersebut, Garuda dilaporkan mengoperasikan sebanyak total 7.919 penerbangan melayani arus libur Natal dan Tahun Baru 2020.
“Adapun faktor dominan yang paling memengaruhi ketepatan waktu penerbangan kita pada periode tersebut adalah Delay to Weather sebesar 1,16 persen, serta dampak bencana banjir Jabodetabek yang menyebabkan Delay Due to Flight Operation (1,42 persen),” pungkas Syaiful. Adm