KENDARI, LAJUR.CO – Kehadiran kain tenun saat ini tidak hanya dipakai dalam acara-acara kebudayaan dan adat istiadat. Tren perkembangan mode pakaian yang semakin beragam menjadi ajang pegiat wastra di Nusantara termasuk dari daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk unjuk kreativitas.
Kain tenun dengan aneka motif yang sarat makna tentang daerah asalnya dipadukan dengan gaya busana masa kini. Hal itu menjadi daya tarik dan nilai jual kain tenun yang belakangan wara wiri di berbagai kegiatan pameran kerajinan dan budaya.
Permintaan produk kain tenun yang meningkat ini turut disambut oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buton Selatan (Busel). Pj Ketua Dekranasda Busel, Rosmini Ridwan memperkenalkan salah satu motif pengembangan dengan mengangkat tema ‘Lobster’.
Motif lobster, yang dipilih untuk melambangkan keberanian, ketahanan, dan kekayaan budaya pesisir, kini menjadi simbol baru dalam khasanah seni tenun Indonesia.
Tenunan yang menghadirkan lobster ini dipamerkan dalam acara Lomba Fashion Show dan Pameran Kerajinan digelar Dekranasda Sultra pada Kamis (5/12/2024) di Hotel Claro Kendari. Pada kesempatan itu, Rosmini Ridwan mendapat Juara II lomba parade busana antar dekranasda di Sultra.
“Motif lobster ini tidak hanya sekadar karya seni, juga simbol identitas budaya masyarakat pesisir yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal dan keindahan alam,” ujar Rosmini Ridwan, Sabtu (9/12).
Kain tenun khas Bumi Matano Sorumba ini memiliki desain yang elegan dengan dasar warna hitam yang kuat dan misterius, serta dihiasi motif lobster dalam warna-warna cerah. Pada helai kain terdapat warna ungu yang memberikan kesan mewah dan kebangsawanan.
Sementara warna hitam menghadirkan nuansa yang lebih dalam dan kuat. Di sepanjang pinggir kain, terdapat pola geometris berwarna ungu, hijau, dan kuning yang memberi aksen tradisional yang kaya akan nilai estetika.
Rosmini melihat potensi kain tenun Busel sangat besar dan menjanjikan. Seiring dengan berkembangnya minat terhadap kain tradisional, para desainer mulai melirik kain tenun ini untuk diaplikasikan dalam berbagai desain modern.
Hal tersebut terlihat dari keterlibatan tenun Busel dalam berbagai ajang bergengsi, seperti Jakarta Fashion Week dan Muffest 2024.
“Saya optimis kain tenun ini akan diminati banyak orang apalagi setelah di design dengan berbagai model oleh designer lokal maupun designer ibukota karena memiliki corak dan warna yang menarik,” paparnya.
Pada 13 Desember 2024 mendatang, Busel kembali mendapat kesempatan untuk tampil di acara bergengsi yakni ‘Spotlight Indonesia’ yang mengusung tema “Cultural Fusion”. Acara ini akan melibatkan perwakilan berbagai kabupaten di Indonesia untuk mengenalkan keindahan kain tenun kepada publik yang lebih luas.
Dengan keunikan motif dan corak yang menarik, tenun Busel, khususnya motif lobster, kini menjadi bagian dari kebanggaan budaya Indonesia yang terus berkembang dan siap bersaing di panggung dunia. Red