LAJUR.CO, KENDARI – Kepala UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Tenggara (Sultra) Rusni Woa, mengungkapkan rencana besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga analis di laboratorium. Sebanyak tujuh analis bakal dikirim mengikuti program sertifikasi pada tahun 2026 mendatang sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan mendukung pengembangan kualitas laboratorium sehingga berkontribusi pada PAD Sultra.
“Di sini, tenaga SDM kami memang masih kurang, dan kompetensinya juga masih perlu ditingkatkan. Jadi, pada tahun 2026, ada tujuh analis yang akan saya ajukan untuk sertifikasi. Alhamfulillah mendapat dukungan penuh dari Kepala DLH. Mereka akan disekolahkan dan setelah pulang, mereka diharapkan dapat menerapkan ilmunya sekaligus mengajarkan teman-temannya,” ucap Rusni Woa, Jumat (13/12/2024).
Biaya sertifikasi tersebut telah direncanakan melalui anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2025 dengan dukungan penuh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra. Dengan adanya tenaga analis bersertifikasi, diharapkan para analis akan lebih kompeten melakukan praktik pengujian sampel dan dapat menyebarkan pengetahuan tersebut kepada rekan-rekan mereka.
Salah satu analis Fathiyah Napu mengungkapkan, rencana peningkatan kompetensi tersebut sangat penting bagi tim analis di laboratorium DLH Sultra.
“Ini sangat penting karena bisa menambah parameter yang kami uji. Jika kami terakreditasi dengan parameter yang kami ajukan, itu bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkap Fathiyah Napu.
Fathiyah Napu menyatakan, kebijakan ini sangat baik terutama bagi analis yang belum melakukan pelatihan secara kontinu. Sebagai ASN, acapkali ditempatkan pada bidang bersebrangan dengan latar kompetensi pendidikan dimiliki.
Program sertifikasi sesuai dengan spesifikasi keilmuan di bidangi akan meningkat skill mereka. Fathiyah sangat bersyukur karena kini mendapat kesempatan pelatihan yang relevan dengan bidang dan keilmuan mereka.
“Kita ASN yang memang background pendidikan analis sangat berterima kasih,” ungkapnya.
Terlebih lagi, tahun mendatang Laboratorium Lingkungan DLH Sultra menargetkan kenaikan status lab. Praktis, langkah ini mesti didukung kualitas SDM, peralatan dan layanan yang mumpuni.
Adapun pengujian sampel yang kini banyak dilayani di di laboratorium DLH Sultra antara lain Total Dissolved Solids (TDS), Total Suspended Solids (TSS), dan pH (Potential of Hydrogen). Namun, parameter seperti Chemical Oxygen Demand (COD) dan Depth of Discharge (DOD) belum dapat diuji karena keterbatasan alat.
“Untuk parameter-parameter tersebut, tenaga analisnya sudah terlatih sesuai dengan standar SNI. Beberapa alat pengujian sampel perlahan dilengkapi sehingga bisa mengakomodir kebutuhan perusahaan yang mau uji sampel,” kata Fathiyah Napu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sultra, Dr Andi Makkawaru, memberikan dukungan penuh atas rencana yang diusulkan oleh UPTD Laboratorium DLH untuk meningkatkan SDM.
“Dulu, tata kelola UPTD berada di bawah DLH. Namun sekarang, kami memberikan kewenangan penuh kepada UPTD untuk mengelola. Kami berharap apa yang diusulkannya untuk peningkatan SDM dapat tercapai sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan,” ungkap Andi Makkawaru.
Laporan: Ika Astuti