LAJUR.CO, KENDARI – Narasi mengenai sikat tidak netral ditunjukkan mantan Bupati Muna Barat, Provinsi Sultra, Dr Bahri saat muncul dalam tayangan film dokumenter Dirty Vote yang resmi dirilis, Minggu (11/2).
Video Dr Bahri yang tengah mengampanyekan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Caleg DPD RI La Ode Umar Bonte tampil dalam durasi satu menit, persisnya pada menit ke 22.54-23.25 film Dirty Vote yang disutradarai Dandy Laksono.
Satu dari tiga ahli hukum tata negara yang jadi pemeran film Dirty Vote, Fery Amsari mengomentari sikap tidak netral para penjabat kepala daerah selang penyelenggaraan pesta demokrasi. Ia juga menyoroti panishment berbeda pusat terhadap eks Pj Bupati Mubar yang mengampanyekan capres nomor urut 3 dan Pj Gubernur Kaltim yang mendukung paslon Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming.
Pasalnya, tak lama setelah aksi kampanye terhadap paslon Ganjar-Mahfud, pemerintah pusat diketahui langsung menarik posisi Dr Bahri sebagai Pj Bupati Mubar.
Sejak dirilis Minggu (11/3), film Dirty Vote seketika tranding kurang dari 24 jam penayangannya di platform X atau Twitter.
Film dokumenter ini dilaporkan berisi pengungkapan instrumen kekuasaan yang digunakan untuk Pemilu yang merusak tatanan demokrasi. Tiga ahli hukum tata negara ditampilkan dalam film tersebut yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Per Senin (12/2/2024) pukul 09.00 WIB, film dokumenter Dirty Vote yang tayang di Youtube mulai Minggu (11/2/2024), telah ditonton sebanyak total lebih dari 6,4 juta kali.
Sementara itu, di kanal resmi Dirty Vote, per Senin pukul 09.00 WIB, film tersebut telah ditonton 3.305.925 kali.
Kemudian di dua kanal YouTube lainnya, yakni PSHK Indonesia dan Refly Harun, Dirty Vote telah ditonton masing-masing 2.235.800 kali dan 895.651 kali. Sehingga film tersebut telah ditonton total sebanyak 6.437.376 kali.
Berikut ini kanal Film Dokumenter Dirty Vote https://www.youtube.com/watch?v=RRgLZ66NCmE . Adm