SULTRABERITA.ID, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara bersiap menyambut kedatangan sekitar 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China dalam waktu dekat meskipun Pandemi Corona belum memperlihatkan gejala akan segera berakhir.
BACA JUGA :
- Kalla Toyota Peringkat 1 Paritrana Award Sulsel Dari Kemenko PMK
- Bupati Koltim Serahkan SK 699 CPNS & PPPK: “Jaga Amanah, Tunjukkan Kinerja Terbaik!
- FORKI Godok 60 Atlet Menunju Kejurda Karate Piala Gubernur Sultra 2025
- Magang Kementerian PANRB Dibuka buat Siswa SMA, Mahasiswa, dan Fresh Grad
- Waspada Kamera Tersembunyi di Penginapan, Ini Cara Mengeceknya
Ratusan pekerja asing ini merupakan rekrutmen PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industry) Morosi Kabupaten Konawe.
Agenda kedatangan TKA Tiongkok dibahas khusus dalam rapat Forkopimda Sultra yang dipimpin Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi di Rujab Gubernur Sultra, Jumat 12 Juni 2020.
Rapat persiapan penyambutan TKA China lengkap dihadiri Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas, PJ Sekda Sultra, La Ode Ahmad Pidana Balombo, Kapolda Sultra, Irjen Pol Merdisyam, kepala OPD terkait, perwakilan perguruan tinggi di Sultra, tokoh masyarakat hingga tokoh agama.
Secara umum, Ali Mazi menyatakan pihaknya sepakat menerima kembali hadirnya para TKA China di Sultra menyusul pemberlakukan kebijakan New Normal.
Pemprov Sultra, ujar politisi NasDem itu memberi lampu hijau bagi masuknya para pekerja asing demi hidupnya kembali denyut perekonomian di kawasan industri Morosi Kabupaten Konawe. Termasuk di Sulawesi Tenggara yang sempat redup gegara Corona.
Keputusan Ali Mazi mendukung kedatangan TKA China sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang telah membuka kran impor pekerja asing.
Meski turut menyetujui kehadiran TKA China, Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas menekankan agar pemerintah tidak abai terhadap terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Jangan sampai kebijakan impor pekerja asing malah menambah ruwet program percepatan penanganan Covid-19 di Sultra.
“Tidak menutup kemungkinan walaupun sudah steril tapi masalah budaya dan kebiasaan yang tidak patuhi protokol Covid bisa buyar. Apalagi Konawe zona merah,” pesan Lukman Abunawas.
Sementara itu, Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam mengklaim jika dokumen imigrasi dan legalitas TKA China rekrutmen PT VDNI sudah clear.
Bahkan dokumen persyaratan sudah tuntas sejak beberapa bulan lalu. Inilah mengapa, tegas jenderal bintang dua itu, tidak ada alasan bagi pihak kepolisian Sultra menjegal kedatangan para TKA.
Apalagi, kebijakan investasi ini sudah melalui proses verifikasi dan ACC pemerintah pusat yang telah melegalkan impor tenaga kerja dari luar negeri walaupun pandemi Corona masih mewabah.
“Ini sudah direncanakan jauh hari sebelum bencana Covid-19. Dua atau tiga bulan lalu. Aspek legalitas prosedur persyaratan baik syarat administrasi dan kesehatan memang sudah sudah dipenuhi. Sudah dapat ACC dari pusat. Sudah disetujui Menteri Tenaga Kerja,” jelas Merdisyam.
Sikap pemerintah Sultra yang sempat satu suara menolak sementara kedatangan pekerja Tiongkok pasca aksi blokade TKA China diakui Merdisyam semata meredam potensi konflik di tengah masyarakat.
“Yang lalu sempat terjadi penolakan di Sultra semata dilakukan karena memperhatikan suasana kebatinan masyarakat. Sedang penerapan pembatasan karena Corona. Sekarang sudah bisa kembali. Apalagi ijin dan prosedur sudah dipenuhi,” pungkas perwira tinggi Polri tersebut. Adm