BERITA TERKINIDAERAHHEADLINE

Angka Stunting Turun Hingga 15 Persen, Ini Formula Diterapkan Pemda Buteng ke Masyarakat

×

Angka Stunting Turun Hingga 15 Persen, Ini Formula Diterapkan Pemda Buteng ke Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf bersama stakeholder yang terlibat dalam penanganan stunting.

LAJUR.CO, KENDARI – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Buton Tengah semakin menurun menghampiri angka target nasional sebesar 14 persen. Menurut data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM), angka stunting di Negeri Seribu Gua itu sudah berada di angka 15,7 persen.

Penurunan angka stunting secara nasional ditergetkan pemerintah pusat harus mencapai angka 14 persen pada tahun 2024. Pemerintah daerah terkait tengah giat melakukan sejumlah program dalam upaya menurunkan angka stunting sesuai yang ditargetkan.

“Data terakhir EPPGBM yang berbasis partisipasi Posyandu Alhamdulillah sudah diangka 15,7%. Pemda Buteng terus berupaya semaksimal seiring dengan target Nasional diangka 14 % di tahun 2024,” ucap Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Raih Penghargaan Tingkat Dunia Gold Stevie International Business Awards

Adapun program yang menjadi fokus pemerintah terkait upaya penanganan prevalensi stunting diantaranya Bapak/Bunda Asuh, Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting), pemenuhan kebutuhan makanan dan program sanitasi air. Andi Yusuf menerangkan dalam beberapa program tersebut, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) turut dilibatkan berpartisipasi sehingga targetnya cepat tercapai.

“Ada program Bapak/Bunda Asuh Stunting, Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak-anak, dan program Dahsat. Ini semua stakeholder kiat libatkan mulai dari organisasi kemasyarakatan, Camat, Dandim dan unsur lainnya,” tambah Andi Yusuf.

Selain program di atas, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan, Keuangan Daerah dan Desa, BSKDN Kemendagri itu juga menjelaskan program pembinaan guna mempercepat penurunan prevalensi stunting atau perawakan pendek. Ciri-ciri anak yang mengalami stunting adalah mengalami tumbuh kembang yang lambat, wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, berat badan cenderung menurun, dan lainnya.

Baca Juga :  Pemuda di Puuwatu Cabuli Karyawati Konter Demi Puaskan Hasrat Seksualnya

“Jadi selain program sambungan rumah untuk air minum/bersih dan pembangunan tangki septik untuk sanitasi, kami juga melakukan pembinaan bagi keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia,” paparnya.

Sembari menunggu hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) yang akan dirilis akhir tahun 2023, pemerintah setempat sambung Andi Yusuf saat ini pihaknya fokus melakukan menyediakan layanan di Pusat Informasi dan Konseling Remaja, serta berupaya meningkatkan pendapatan keluarga akseptor.

Baca Juga :  WhatsApp Segera Luncurkan Verifikasi Email, Cek Fungsinya

Akseptor merupakan sebutan khusus ala BKKBN bagi peserta KB atau pasangan usia subur yang menggunakan salah satu alat kontrasepsi.

“Dalam pengentasan stunting ini semua unsur kita ajak. Program pembinaan bagi kelompok sasarannya terus digiatkan,” pungkasnya.

Intervensi percepatan penurunan prevalensi angka stunting dilakukan dengan formula dimulai dari hulu ke hilir. Semula,angka stunting di Buteng terbilang tinggi, diantara kabupaten/kota lain di Sultra. Data SSGI tahun 2022 menunjukkan jika angka stunting di Buteng mencapai 41.6 persen. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x