- Memberitahu teman dan anggota keluarga bahwa rumah bebas asap rokok, dan minta mereka mendukung usaha tersebut
- Menyingkirkan korek api dan asbak
- Minta tamu untuk tidak merokok di dalam rumah
- Mencegah orang yang selesai merokok untuk kontak langsung dengan keluarga terutama bayi dan anak sebelum berganti pakaian
- Mengganti pakaian atau mandi setelah merokok.
Kecanduan merokok
Merokok bisa menyebabkan pelakunya mengalami kecanduan dan menjadi perokok berat. Efek adiktif atau kecanduan rokok dikarenakan adanya kandungan senyawa-senyawa dalam tembakau, terutama nikotin.
Dituliskan dalam laman Universitas Gadjah Mada (UGM), nikotin bisa berikatan dengan reseptor asetikolin nikotik yang terdapat pada saraf di otak.
Aktivasi terhadap saraf ini akan mengakibatkan pengeluaran dopamin, yang memberikan rasa senang, gembira, dan percaya diri.
Selain nikotin, rokok mengandung karbonmonoksida, gas beracun yang menurunkan kadar oksigen dalam darah yang bisa menurunkan konsentrasi dan menimbulkan penyakit berbahaya.
Kandungan lainnya adalah TAR, zat berbahaya bersifat karsinogeneik yang menyebabkan kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Dalam sebatang rokok, terdapat kurang lebih 4000 senyawa kimia, di antaranya methanol, pyrene, benzopyrene, urethane, cadmium, dan dibenzacridine, yang bisa menyebabkan penyakit kanker.
Tidak hanya berbagai penyakit kanker, bahaya asap rokok, baik yang dihisap oleh si perokok maupun orang lain bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Gangguan kesehatan akibat asap rokok lainnya seperti rambut rontok, katarak, kulit keriput, karies, osteoporosis, gangguan pendengaran, tukak lambung, peradangan pada kulit yang sangat gatal, hingga amputasi kaki. Adm
Sumber : Kompas.com