SULTRABERITA.ID, KENDARI – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan riset terhadap tiga kebijakan pemerintah yang menjadi bagian misi dicanangkan Gubernur Sultra dan Wakil Gubernur Sultra, Ali Mazi- Lukman Abunawas.
Tiga kebijakan diantaranya masuk dalam riset Balitang adalah menyangkut kajian komprehensif pemetaan kondisi ekonomi, ketahanan pangan, kualitas pendidikan, kesehatan, politik danmentak spiritual dalam mewujudkan Sultra aman, maju, sejahtera dan bermartabat yang diketuai Tim Peneliti Dr Syamsir Nur.
Kedua, riset mengenai identifikasi dan pemetaan komoditas eskpor sektor pertanian di Sultra dengan ketua Tim Zainal Abidin.
Ketiga, riset misi Gubernur Ali Mazi mengenai pengembangan sistem interkonektivitas antar wilayah untuk mendorong percepatan pembangunan di Sultra yang diketuai oleh La Ode Magribi.
Kepala Balitbang Sultra, Dr Ir Sukanto Toding, MSP, MA mengatakan riset dilakukan Baltibang ini bertujuan mengelaborasi empat misi Gubernur. Dimana Balitbang sejak 2 tahun terakhir telah mengarahkan fokus kajian pada penguatan isu-isu strategis sebagai bahan masukan OPD dalam mengimplementasikan visi misi Gubernur Ali Mazi.
“Tahun lalu (2019), kami ada kajian untuk penguatan misi ketiga, tentang profesionalisme birokrasi, lebih khusus pada tema inovasi daerah, tahun ini secara simultan kami fokus pada 3 misi, yakni misi kesatu, kedua dan keempat,” jelas Sukanto, Kamis 8 Oktober 2020.
Pada misi pertama, urai Sukanto, penelitian tahun ini menekankan pada kajian evaluasi 2 tahun kepala daerah dan berupaya membangun kerangka indikator yang digunakan dalam pencapaian misi pertama dengan indikator kemiskinan, ketahanan pangan hingga indikator demokrasi.
“Kerangka indikator ini penting, utamanya bagi Bappeda (sebagai Koordinator RPJMD) yang pada akhir masa jabatan gubernur nanti akan melakukan evaluasi sejauh mana pencapaian indikator-indikator misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Demikian seterusnya, untuk misi kedua dengan tema utama daya saing, kami memilih tema penguatan ekspor. Melalui kajian ini, kita ingin mengetahui sejauhmana potensi ekspor Sultra saat ini dan kapasitas produksi dari masing-masing komoditi tersebut,” urainya.
“Terakhir untuk misi ketiga, kami bermitra dengan rekan-rekan ahli UHO (Ahli Transportasi dan Tata Ruang) untuk memformulasikan bagaimana konsep interkoneksitas antar wilayah di Sultra, agar dicapai pemanfaatan ruang dan pengelolaan sumberdaya yang optimum untuk peningkatan percepatan pembangunan Sultra,” sambung mantan Kepala Bappeda Bombana tersebut.
Sejalan dengan itu, Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Sultra, Prof.Dr. Andi Bahrun, MAgr, sekaligus bertindak sebagai Koordinator Penilai Hasil Penelitian (Reviewer) Hasil Penelitian, mengingatkan untuk upaya strategi hilirisasi hasil penelitian yang dilakukan telah dilakukan Balitbang Sultra.
“Bahwa sejauh ini masih banyak hasil-hasil penelitian kita yang belum optimal dilakukan ditingkat OPD maupun stakeholder lain yang membutuhkan. Pada Kebutuhan ini, sangat diharapkan Balitbang lebih mengarahkan juga upaya sosialisasi hasil penelitian ini ke masing-masing pihak yang kompeten untuk dimanfaatkan agar tercapai target-target yang diinginkan,” ujar Rektor Unsultra itu.
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Hado Hasina, yang turut dalam agenda Balitbang mengatakan tantangan Pemda dalam mengimplementasikan misi keempat Gubernur Ali Mazi, bukan saja pada tataran konsep interkoneksitasnya (infrastruktur dan sumberdayanya). Melainkan bagaimana mengkoneksikan pihak-pihak (kemitraan) yang terlibat, yang akhirnya bermuara pada kerjasama peran dan pembiayaan, yang disebut “P4” (Public Private People Partnership).
“Hanya dengan kemampuan pemda memobilisasi peran-peran kemitraan multipihak ini, kita dapat merealisasikan konsep interkoneksitas Garbarata ini, yang memang sejatinya membutuhkan dana yang cukup besar,” jelasnya Hado Hasina. Adm