SULTRABERITA.ID, KENDARI – Bank Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan komitmen untuk ikut andil dalam program percepatan dan perluasan digitalisasi daerah di Kota Kendari Sultra. Sebagai bentuk keseriusan, bank plat merah itu ikut tergabung dalam Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Kendari.
Sejak Kamis (28/1/2021), telah dilaksanakan rapat koordinasi persiapan implementasi dan pembentukan TP2DD yang turut dihadiri oleh Walikota Kendari Sulkarnain Kadir,SE, ME, Kepala Kantor Bank Indonesia Sultra, Bimo Epyanto, Direktur Umum sekaligus Plt. Direktur Utama Bank Sultra Abdul Latif, Sekda Kota Kendari Nahwa Umar serta jajaran pejabat terkait di salah satu Hotel di Kendari.
TP2DD merupakan forum koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait untuk mendorong inovasi, percepatan, dan perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektivitas dan transparansi tata kelola keuangan.12 Nov 2020
Direktur Umum sekaligus Plt Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif mengatakan, sebagai mitra strategis dan bank Pengelola dana Pemerintah Daerah (Pemda) pihaknya siap untuk mendukung percepatan digitalisasi itu. Hal tersebut juga merupakan bagian dari komitmen Bank Sultra dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
“Pada prinsipnya Bank Sultra saat ini sedang menginisiasi kolaborasi kerjasama dengan layanan keuangan elektronik yang telah terdaftar dan diawasi oleh BI untuk QRIS nya, dan saat ini dalam tahap kajian,” jelas Abdul Latif.
Dengan begitu, ia berharap Bank Sultra kedepan bisa menjadi pionir dalam digitalisasi transaksi Pemda karena dukungan infrastruktur yang dimiliki saat ini juga dinilai mampu dan teruji.
Sejauh ini Bank Sultra telah mendukung ETP Pemda seperti pelayanan SP2D Online (belanja modal), Satker Online (belanja rutin), Samsat Online, PBB Online, BPHTB Online dll, serta yang terbaru adalah integrasi dengan aplikasi SIPD Kemendagri untuk pengelolaan keuangan daerah.
Terpisah, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, seperti dikutip dari Antara News mengatakan, pihaknya telah menerapkan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) dalam percepatan digitalisasi daerah. ETP sendiri merupakan upaya untuk mengubah transaksi pendapatan dan belanja pemerintah di daerah dari sebelumnya menggunakan cara tunai beralih ke non tunai berbasiskan digital.
“Instrumen non tunai tersebut tidak terbatas pada pembayaran melalui teller, namun juga dari kanal lainnya seperti QR Indonesian Standard (QRIS),Financial technology (Fintech), aplikasi internet dan mobile banking,” tukasnya.
Sulkarnain juga menyampaikan bahwa gagasan ini merupakan implementasi dari visi Kota Kendari sebagai kota layak huni berbasis ekologi, informasi dan teknologi,” tutupnya.
Sedangkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Indonesia (BI) Sultra Bimo Epyanto menjelaskan, Kota Kendari merupakan acuan bagi kota lain di Sultra untuk mulai melaksanakan ETP.
Menurutnya, ETP secara siginifikan dapat meningkatkan PAD bahkan mampu meningkatkan upaya menjaga PAD sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ia juga berharap dukungan dari Bank Sultra sebagai bank milik daerah dalam percepatan digitalisasi itu dapat terus terjalin dengan baik. Dengan begitu pemerataan elektronifikasi bisa terwujud. Adm