LAJUR.CO, KENDARI – PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) ikut ambil bagian dalam aksi lingkungan merawat kawasan pesisir yang dilalui proyek infrastruktur jalan wisata Kendari Toronipa. Lewat program CSR, badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan RI menginisiasi program penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe yang berdampingan langsung dengan akses jalan wisata Kendari Toronipa, Kamis (6/10/2022).
Sebanyak 3.600 bibit mangrove dan 9.000 anakan terumbu karang disebar di lokasi tersebut.
Sejumlah perwakilan OPD Pemrov Sultra mulai dari Bappeda Sultra, Dinas Lingkungan Hidup Sultra, Dinas Kehutanan Sultra, Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra hingga masyarakat setempat turut dilibatkan dalam aksi CSR PT SMI yang bertajuk Desa Bakti Untuk Negeri.
“Kita sangat apresiasi komitmen SMI ini, mau bergerak ikut mengintervensi merawat lingkungan di sekitar lokasi proyek Kendari Toronipa. Bisa menjadi contoh bagi yang lain. Kerjasama yang dibangun PT SMI dan Pemprov Sultra yang kita ketahui adalah mensuport pembiayaan program infrastruktur di daerah, rupanya ada misi sosial dan lingkungan yang juga dijalankan PT SMI di Sultra. Kami salut,” ujar Sekretaris Bappeda Sultra Wa Ode Muslihatun usai ikut bersama melakukan penanaman bibit mangrove di Tapulaga.
Apresiasi sama juga disampaikan Asisten III Setda Sultra Sukanto Toding dan Kepala DLH Sultra H Ansar. Program CSR Bakti Untuk Negeri digelontorkan PT SMI pada desa-desa yang dilintasi proyek jalan Kendari Toronipa memberi dampak signifikan dan sejalan dengan visi misi Gubernur Sultra Ali Mazi dalam bidang lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat.
“Apa yang dijalankan oleh PT SMI di Desa Tapulaga yakni rehabilitasi mangrove adalah salah satu yang selama ini dikampanyekan oleh DLH Sultra dan menjadi fokus Pemprov Sultra mewujudkan pembangunan berkelanjutan, mengatasi dampak perubahan iklim. Melestarikan mangrove di Toronipa di masa depan akan menjaga kawasan pemukiman ini dari ancaman musibah rob atau tsunami,” jelas Ansar.
Direktur Manajemen Risiko PT SMI Faaris Pranawa mengakui PT SMI tidak hanya fokus pada sisi bisnis, memberi akses pinjaman bagi pemerintah daerah yang kekurangan budget membangun infrastruktur. Lembaga ini juga berkewajiban menjalankan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang memberi dampak positif bagi masyarakat di seluruh Indonesia yang telah menerima program pinjaman dari lembaga finansial milik pemerintah.
“PT SMI diamanatkan membiayai berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, baik privat maupun publik. PT SMI diminta lakukan inovasi dalam hal menjalankan bisnis, namun tetap melakukan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Salah satunya yang kita lakukan hari ini,” ujar Faaris.
Ia menjelaskan program Desa Bakti Untuk Negeri yang merupakan bagian implementasi CSR PT SMI berjalan seiring pengerjaan fisik proyek jalan wisata Kendari Toronipa.
“Total ada tiga proyek infrastruktur Pemprov Sultra yang mendapat support dari PT SMI. Jalan wisata Kendari Toronipa menjadi fokus CSR karena melihat daerah ini yang secara analisis dampak untuk proyek pembangunan paling signifikan dan implementasi program lingkungan paling tepat,” urai Faaris.
Penanaman mangrove dan transplantasi terumbu adalah satu dari sekian aksi mitigasi perubahan iklim diimplementasikan PT SMI di pesisir Toronipa.
Sebelumnya, lembaga ini telah mendorong program edukasi lingkungan lewat pembentukan kelompok pengelola mangrove di Desa Leppe dan Tapulaga hingga pelatihan pembibitan mangrove bagi masyarakat setempat.
PT SMI turut menginisiasi pembentukan kelompok konservasi terumbu karang di Desa Mekar, Leppe dan Bajo Indah. Kelompok ini kemudian mendapat suntikan pengetahuan tentang jenis terumbu karang, cara transplantasi terumbu karang, hingga praktik pembuatan media transplantasi berbentuk spider dan beton.
Dari sini, masyarakat kemudian melakukan penanaman kembali 9.000 anakan terumbu karang di kawasan antara Desa Leppe dan Pulau Bokori dengan media 400 besi spider dan 150 beton.
Di bidang penyediaan sarana air bersih, PT SMI menggelontorkan dana untuk pembangunan dua sumur bor di Desa Mekar untuk melayani warga Dusun III dengan 2 torn di setiap dusun yang berkapasitas 1.200 liter/torn. Sarana ini diakses sekitar 28 kepala keluarga.
Berikut, program CSR yang bersentuhan langsung dengan peningkatan ekonomi masyarakat dijalankan PT SMI dengan membentuk koperasi. Koperasi ini membeli sekaligus menampung ikan nelayan serta memperluas jejaring pemasaran komoditi perikanan yang dihasilkan masyarakat di Desa Lebe dan Bajo Indah.
“Kita berharap ekonomi masyarakat bisa meningkatkan seiring dengan aktifnya koperasi ini. Tentu saja, beroperasinya jalan Wisata Kendari Toronipa kedepan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di sini,” ujar Faaris. Adm