LAJUR.CO, KENDARI – Aneka pangan dibanderol dengan harga murah dapat Anda di lapangan Markas Korem 143 Haluoleo Kendari selama perhelatan Gerakan Pangan Murah dalam rangkah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gebyar Kemerdekaan RI Ke-78.
Pasar murah yang digelar selama tiga hari berturut-turut menjual tahan sembako hingga produk sayur dengan harga terjangkau. Diantaranya minyak goreng ukuran 2 liter seharga Rp28.000 hingga Rp32 ribu, gula pasir Rp14 ribu/kilogram beras SPHP Rp45.000, beras Rp60.000/lima kilogram.
Uniknya, sambil berbelanja kebutuhan pangan harian, masyarakat bisa sekaligus menyaksikan display Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik TNI AD yang memang sengaja ditampilkan Korem 143/HO Kendari dalam rangka memeriahkan HUT RI.
Program Pasar Murah ini sendiri resmi dibuka Sekda Sultra sekaligus Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra Asrun Lio, Rabu (9/8/2023). Pencanangan pasar murah turut dihadiri Kepala Staf Korem 143/HO Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, Kepala BI Sultra Doni Septadijaya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Sultra LM Rusdin Jaya, Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra dan OPD terkait.
Kolonel Inf Singgih Pambudi Arianto mengatakan pameran Alutsista bersamaan momen pasar murah bertujuan meningkatkan nasionalisme generasi muda serta sebagai media informasi menarik masyarakat berkunjung ke pasar murah.
Sementara itu, Sekda Sultra mengatakan program pasar murah kolaborasi Korem 143/HO Kendari, Bank Indonesia Sultra dan Bulog adalah bagian dari langkah Pemprov Sultra menekankan laju inflasi di daerah.
Tekanan inflasi di Sultra dilaporkan mengalami tren penurunan dari waktu ke waktu. Tercatat pada periode laporan Juli 2023 inflasi Sultra sebesar 1,62 persen (year to date), masih dalam kondisi terjaga lantaran ada langkah proaktif pemerintah menjaga kestabilan inflasi.
‘’Berbagai langkah-langkah yang kita lakukan secara bersama- sama dalam menekan laju inflasi ini, membutuhkan sinergi yang cukup baik dengan semua stakeholder yang punya pengaruh terhadap laju inflasi,” ungkap Asrun Lio.
Sepanjang tahun 2023, kata Asrun Lio, TPID se-Sultra berkerjasama dengan seluruh instansi bersinergi dan berinovasi untuk melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi. Berbagai bentuk penguatan kerjasama antar daerah digagas guna meningkatkan stabilisasi pasokan.
Sekda Sultra memberi apresiasi kepada Bank Indonesia Sultra yang terus bersinergi dengan TPID mendukung berbagai kegiatan Pemprov Sultra menekan inflasi, memperbaiki daya beli masyarakat dan mendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi.
‘’Harapan kita bagi seluruh masyarakat Sultra tentu masukan-masukan kepada semua pihak yang terkait dengan harga-harga pangan ini bisa terkendali dengan baik,’’ tutup Asrun Lio.
Kepala BI Perwakilan Sultra Doni Septadijaya mengakui Provinsi Sultra pada tahun 2022 sempat masuk daftar daerah dengan inflasi tertinggi kedua di Indonesia. Namun, pemerintah berhasil pelan-pelan berhasil menangani inflasi.
“Inflasi di pangannya relatif terjaga, tapi kita tidak bisa jaga terkait dengan inflasi yang kalau kita kenal namanya kelompok harga-harga yang diatur pemerintah dalam hal ini adalah BBM dan angkutan udara. Kita berharap inflasi Sultra di akhir tahun relatif terjaga di angka target 3,4 persen sebagai target nasional. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi yang salah satu kegiatan utamanya adalah pasar murah kita sudah lakukan di berbagai daerah, minggu lalu dengan Dinas ketahan pangan dan kali ini Korem yang sangat bertepatan karena Markas Korem bersebelahan dengan pasar Mandonga,’’ jelasnya. Adm