LAJUR.CO, KENDARI – Musim hujan melanda Kota Kendari selama beberapa pekan terakhir acapkali membawa rasa was-was bagi warga sekitaran Sungai Wanggu Kota Lulo Sulawesi Tenggara. Daerah ini selalu menjadi kawasan langganan banjir luapan sungai di musim penghujan.
Banyak warga yang rumahnya terendam dan terpaksa tinggal di pengungsian akibat banjir tahunan. Namun, tahun ini warga bantaran Sungai Wanggu di Jl. H. Lamuse, Lepo-Lepo, Baruga, Kota Kendari sedikit lega.
Seperti diungkapkan Ibu Debora. Ibu rumah tangga yang sudah 32 tahun bermukim di bantaran Sungai Wanggu mengaku musim hujan kali ini banjir tak lagi menghantui. Padahal curah hujan begitu tinggi.
“Barusan tahun ini tidak banjir, kalau pada tahun-tahun sebelumnya tenggelam terus,” ujar Ibu Debora.
Ibu Debora mengatakan, dahulu ketika banjir terjadi warga akan lari ke tempat yang lebih tinggi karena air Sungai Wanggu meluap hingga ke pemukiman.
Ketinggian air pada musim hujan bisa mencapai jendela rumah. Terparah, tahun 2013, ketinggian air bahkan mencapai atap rumah.
“Ketinggian air pernah pada tahun 2013 sampai di atap. Tapi kalau banjir-banjir biasa sampai di batas jendela,” ucap Ibu Debora.
Warga daerah aliran sungai Wanggu selamat dari banjir berkat adanya kolam retensi yang dibangun oleh pemerintah. “Tahun ini tidak banjir karena ada perbaikan tanggul di atas (Kolam Retensi Sungai Wanggu),” pungkasnya.
Tahun ini, Balai Wilayah Sungai IV Sulawesi memang telah merampungkan dua waduk yang berfungsi untuk mereduksi banjir yang kerap kali terjadi di Kota Kendari.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV, Haeruddin C Maddi mengatakan kolam retensi yang terletak di Jalan Boulevard diperuntukkan untuk penanganan musibah banjir pada musim penghujan di Kota Lulo. Selain mereduksi banjir, kawasan waduk tengah dipersiapkan sebagai arena wisata baru bagi warga Kota Kendari.
Laporan : Samalona