BERITA TERKINIDAERAHHEADLINE

Buka Festival Liangkabori, Hugua Puji Puji Dedikasi Kades Jaga Situs Warisan Prasejarah

×

Buka Festival Liangkabori, Hugua Puji Puji Dedikasi Kades Jaga Situs Warisan Prasejarah

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Bunyi gong dan gendang mengiringi langkah kaki para penari membawakan tarian tradisional Muna, yakni Tari Linda saat pembukaan Festival Liangkabori di Desa Liangkabori, Kabupaten Muna, Jumat (11/7/2025).

Tak hanya itu, beragam motif pada pakaian tenun dikenakan para hadirin mewarnai jalannya acara tahunan kebudayaan Muna tersebut. Hiasan kepala “Kampurui” dari kain tenun khas daerah juga turut menjadi saksi kemeriahan Festival Liangkabori.

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir. Hugua hadir langsung ke lokasi acara didampingi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, Belli Harli Tombili.

Bersama Bupati Muna Bachrun Labuta, Hugua memukul gong sebagai simbolis menandai dimulainya secara resmi Festival Liangkabori selama beberapa hari ke depan.

Baca Juga :  Sultra Maimo 2025: Nilai Transaksi UMKM Capai Rp3 Miliar

Dalam sambutannya, Hugua memuji Kepala Desa Liangkabori, Farlin, atas dedikasinya dalam menjaga dan mengangkat warisan budaya leluhur. Sebagaimana diketahui, festival tersebut rutin diselenggarakan setiap tahun dengan sejumlah rangkaian lomba kebudayaan.

“Hari ini telah kita buktikan, Liangkabori ini kepala desanya bukan kepala desa kaleng – kaleng, begitu juga bupatinya,” puji Hugua disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Ucapan ini merujuk pada peran penting Farlin dalam menghidupkan kembali potensi wisata budaya di kawasan arkeologi tersebut.

Hugua menekankan bahwa situs Liangkabori merupakan warisan prasejarah luar biasa yang menyimpan nilai-nilai peradaban awal. Oleh karena itu, ia menyebut jika pelaksanaan Festival Liangkabori menjadi peristiwa penting dan bersejarah bagi pariwisata Bumi Anoa.

Baca Juga :  Menaker Resmi Hapus Syarat Usia Pencari Kerja

Orang nomor dua di Sultra itu, juga mengatakan jika keberadaan Gua Liangkabori saat ini menjadi kaleidoskop kehidupan. Di dalamnya banyak ditemukan jejak-jejak pra sejarah melalui berbagai lukisan di dinding gua.

“Liangkabori lebih tua dari yang lain, mencapai 60 ribu tahun. Di dalamnya ada lukisan perahu mencerminkan budaya maritim dan menjadi nilai tersendiri bagi Pulau Muna ini,” ujar Hugua.

Festival Liangkabori juga disebut bagian dari upaya pengembangan klaster wisata budaya Sultra. Hugua merinci, akan ada tujuh event utama di sekitar Pulau Muna yang dimasukkan dalam kalender wisata Provinsi Sultra.

Beberapa diantaranya atraksi tradisional seperti perkelahian kuda dan sajian kuliner khas yang menjadi event unggulan.

Baca Juga :  Akses Jalan Desa Tongauna Ueesi Kini Mulus, Warga Apresiasi Respons Cepat Bupati Koltim

Di momen penuh warna budaya itu, Hugua berharap kegiatan serupa bisa dilakukan dan menjadi agenda rutin. Hal itu guna mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal di tengah perkembangan zaman modern.

“Kalau event ini berulang setiap tahun, maka akan berjalan secara alamiah. Atraksi budaya akan menjadi kebiasaan, dan turis akan betah tinggal di sini. Juga menjadi kekuatan besar bagi pariwisata Sultra,” ujar Hugua menutup sambutannya.

Turut hadir dalam giat ini yakni sejumlah perwakilan LIPI dan BRIN, Bupati Buton Tengah, Wabup dan Sekda Muna Barat, serta unsur Forkopimda terkait. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x