LAJUR.CO, KENDARI – Dalam kapasitasnya sesuai Inpres No. 5 Tahun 2015 untuk menjaga stabilisasi harga gabah/beras ditingkat petani, pada musim panen gadu yang sedang berlangsung saat ini Perum Bulog Sultra menyatakan siap melakukan penyerapan sebanyak 25 ribu ton beras.
Pemimpin Wilayah Bulog Sultra Siti Mardati Saing dalam keteranganya, Jumat (28/10/2022) mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan ke seluruh jajaran baik di kantor wilayah maupun kantor cabang wilayah yang sedang panen raya untuk melakukan penyerapan beras hasil produksi petani sebanyak-banyaknya melalui kemitraan dengan mitra penggilingan padi.
“Saat ini kami telah melakukan penyerapan Beras untuk pemenuhan stok gudang Bulog dengan volume penyerapan 200 – 400 ton beras perhari, gudang kami akan buka untuk melakukan pelayanan baik penerimaan beras maupun pembayaran beras bahkan dihari libur sabtu dan minggu guna mengejar target pengadaan yang telah diberikan oleh pemerintah melalui Kantor Pusat Perum Bulog,” kata Siti Mardati.
Kegiatan penyerapan beras oleh Bulog Sultra sampai dengan semester I telah mencapai 17 ribu ton atau berkisar 56 persen dari target sebanyak 30 ribu ton. Sementara pada semester II Bulog Sultra hingga periode Oktober 2022 telah menyerap sebanyak 4 ribu ton beras dari target 25 ribu ton.
Kata Siti Mardati, secara akumulatif total pengadaan beras dari Januari sampai dengan Oktober telah mencapai 21 ribu ton.
“Fokus kami saat ini adalah mencapai target 25 ribu ton dengan memenuhi gudang-gudang kami yang ada di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten Konawe, Kolaka, Koltim, Bombana dan Konsel, sehingga beras yang telah diserap akan kami kirim ke daerah kepulauan yang ada di Sultra sehingga akan ada pemerataan stok beras di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara,” terang Siti Mardati.
Mantan Kasubdivre Bulog Unaaha itu menjelaskan Bulog terus melakukan koordinasi dengan pemerintah baik provinsi maupun kabupaten sehingga penyerapan beras produksi petani lokal akan tercapai.
“Kami terus berkoordinasi dengan Pemda setempat agar pelaksanaan penyerapan beras bisa tercapai, sebab tujuan penyerapan Bulog agar pada saat musim panen telah usai, pemerintah melalui Bulog masih mempunyai cadangan beras yang siap digelontorkan untuk stabilisasi harga melalui Operasi Pasar. Stok yang kami kuasai saat ini berjumlah 8 ribu ton, jika rata-rata perbulan penyaluran operasi pasar 2.000 – 2.500 ton, maka stok beras akan aman sampai dengan awal tahun 2023,” terang Siti Mardati. Adm