LAJUR.CO, KENDARI – Sineas muda berbakat asal Kota Kota Baubau, Kadir atau lebih dikenal dengan nama Andhy Loppes, berhasil meraih juara pertama dalam Kompetisi Film Islami (KFI) 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sultra.
Karya Andhy berjudul Cahaya Untuk Nur ini berhasil menyingkirkan 20 peserta lainnya dari 17 kabupaten/kota se-Sultra, dengan perolehan nilai tertinggi, yaitu 50.525.
Film Cahaya Untuk Nur menyajikan kisah yang penuh makna, dengan pesan utama tentang kasih sayang kepada orang tua.
“Film Cahaya untuk Nur adalah sebuah pelajaran hidup bagi semua orang khususnya buat para remaja agar mereka bisa menyayangi orang tuanya. Semoga pesan yang ada dalam film ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat,” ucap Andhy Loppes, Sabtu (2/11/2024).
Ia sempat bercerita bagaimana proses panjang merampungkan pembuatan film Cahaya untuk Nur. Andhy mengatakan, ia menghadapi kendala terutama dalam penentuan lokasi serta pencarian talenta yang tepat.
Ia menyebut, ada satu scene yang cukup menantang dalam film Cahaya Untuk Nur bagi pelakon yakni kala tokoh utama, Nur, mengalami peristiwa pembegalan. Namun, berkat kerja sama solid dari kru dan pemain, Andhy merasa terbantu untuk menyelesaikan film tersebut.
Adapun pengumuman pemenang ajang KFI 2024 dilangsungkan di Aula Kanwil Kemenag Sultra, pada Jumat (01/11/2024). Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Muhamad Saleh, menyampaikan rasa bangga atas kreativitas para peserta yang berhasil menyampaikan pesan-pesan Islami melalui media film.
“Melalui karya-karya yang ditampilkan, kita tidak hanya diajak menikmati kisah yang menghibur, tetapi juga memperoleh nilai-nilai Islami yang mendalam, menggugah hati dan pikiran,” tutur Muhamad Saleh.
Selain Cahaya untuk Nur yang keluar sebagai juara pertama, posisi kedua diraih oleh Sepatu karya Sarwohno La Nontji dari Kota Kendari dengan nilai 49.775, dan posisi ketiga ditempati oleh Tobat karya Muh. Radiansyah dari Kendari dengan nilai 49.55.
Kompetisi tersebut melibatkan 21 film yang memperebutkan gelar juara serta kesempatan untuk mewakili Sultra pada ajanh KFI tingkat nasional.
Andhy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan film tersebut, terutama tim dan para pemain yang bekerja keras untuk menyukseskan produksi ini meskipun dengan keterbatasan anggaran.
“Perasaan saya sangat bangga memiliki tim yang luar biasa, dengan para pemain yang hebat. Semoga pesan-pesan dalam film Cahaya untuk Nur bisa sampai kepada para penonton,” ungkap Andhy Loppes.
Muhamad Saleh, juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat, termasuk dewan juri yang telah bekerja dengan penuh dedikasi menilai setiap karya secara objektif dan bijaksana.
“Kita berharap acara ini dapat menginspirasi kita semua untuk semakin mencintai dan mendalami nilai-nilai keislaman, serta terus mendorong terciptanya karya-karya positif yang berlandaskan ajaran Islam,” kata Muhamad Saleh.
Dengan kemenangan tersebut, Andhy Loppes dan tim Cahaya Untuk Nur akan mewakili Provinsi Sultra di Kompetisi Film Islami tingkat nasional.
Laporan : Ika Astuti