LAJUR.CO, KENDARI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sultra merilis sederet pencapaian yang berhasil diraih OPD yang dipimpinnya sepanjang tahun 2021.
Tentu saja hal tersebut sejalan dengan gerakan cepat agenda pembangunan dicanangkan Gubernur Sultra, Ali Mazi dan Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas di Bumi Anoa.
Dalam upaya pencapaian visi dan misi gubernur, DLH Sultra berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar dapat berdaulat dan aman dalam bidang ekonomi, pangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, politik, serta iman dan taqwa. Peran ini pun diakui Ansar diimplementasikan secara maksimal meski di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Delapan Capaian
Hingga November 2021, Kepala DLH Sultra, Ansar mengurai jika program DLH Sultra yang secara umum berhasil dilaksanakan dengan hasil memuaskan hingga periode November 2021. Ada delapan program kerja DLH Sultra yang rerata terealisasi di atas angka 60 persen.
Capaian pertama adalah untuk kategori program penunjang Pemerintah Daerah Provinsi Sultra, DLH mampu mencapai persentase 71,31 persen.
Capaian kedua adalah program perencanaan lingkungan hidup dimana realisasi DLH Sultra telah mencapai 86,17 persen. Kegiatan ini mencakup dua kegiatan yakni pertama pengendalian pelaksana RPPLH Provinsi Sultra.
RPPLH yang merupakan kepanjangan dari Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) sesuai Undang-Undang No. 32 tahun 2009 adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.Kedua adalah pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD/.
Capaian ketiga, lanjut Ansar adalah program pengendalian dan kerusakan lingkungan hidup dengan realisasi 61,50 persen. Ada lima aspek dalam progam ini yang menjadi indikator penilaian.
Pertama adalah bagaimana DLH Sultra melakukan pencegahan pencemaran lingkungan hidup, koordinasi, sinkronisasi dan pelaksanaan pencegahan pencemaran lingkungan hidup terhadap media tanah, air, laut dan udara. Bagaimana DLH melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan mengendalikan emisi gas rumah kaca mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Aspek lain adalah pengelolaan laboratorium lingkungan hidup, penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang mencakup pemberian informasi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup pada masyarakat. Pemulihan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang mencakup koordinasi sinkronisasi dan rehabilitasi,” jelas Ansar.
Ketujuh, program DLH Sultra di bidang penanganan pengaduan lingkungan hidup yang telah terealisasi sebesar 66,92 persen.
Capaian keempat adalah program pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dengan realisasi sebesar 94,82 persen. Hal ini mencakup kegiatan pengumpulan limbah B3 lintas daerah kabupaten di Provinsi Sultra, koordinasi dan sinkronisasi pengolahan limbah B3 dengan pemerintah pusat dalam rangka pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan atau penimbunan.
Capaian kelima, lanjut Ansar adalah program pembinaan pengawasan terhadap izin lingkungan serta izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) dengan realisasi 95 persen.
“Kegiatannya ini mencakup pembinaan dan pengawasan izin lingkungan dan izin PPLH yang diterbitkan oleh Pemda Sultra, pengawasan usaha atau kegiatan izin lingkungan hidup izin PPLH yang diterbitkan oleh Pemda,” terangnya.
Keenam adalah program kerja DLH di bidang penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat yang realisasinya hingga November ini telah mencapai 86,83 persen. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat daerah terhadap masyarakat/lembaga masyarakat, dunia usaha, dunia pendidikan dan filantropi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Kedelapan, kinerja DLH di bidang pengelolaan persampahan telah terealisasi sebesar 72,81 persen.
“Kegiatan mencakup koordinasi sinkronisasi dan penanganan sampah di TPS dan TPST Provinsi, sinkronisasi pembangunan sarana dan prasarana sampah di TPS TPST Regional, kerja sama penanganan sampah di TPS TPST regional,” jelas Ansar.
Pelaksanaan delapan program dan kegiatan di atas sendiri diarahkan pada upaya pencapaian indikator sasaran kepala daerah, yaitu tercapainya indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) provinsi pada angka 74,21 di tahun 2023, dan pada tahun 2021 ini ditergetkan sebesar 73,52.
Berdasarkan capaian target tahun 2020, yaitu dari target sebesar 71,00 tercapai sebesar 72,04 dan melebihi target nasional sebesar 66,55.
Jika melihat tren data, DLH Sultra sendiri optimis akan kembali mencapai target sebesar 73,52.
“Data IKLH tahun 2021 belum finalisasi. Kita menunggu hasil. Yang Pasti DLH optimis, IKLH Sultra bisa lampaui target,” cetus Ansar.
Lebih jauh program dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan DLH Sultra tahun 2021 diarahkan untuk mencapai target IKLH tersebut, seperti : Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper), Verifikasi Pengelolaan Limbah B3, dan Pengawasan Izin Lingkungan, Pemantauan kualitas air sungai, udara ambien, dan air laut, serta Penilaian Kota Sehat/Adipura.
“Pelaksanaan program dan kegiatan tersebut diharapkan dapat mengurangi beban pencemaran air, udara, dan tanah sehingga dapat meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup,” ungkap Ansar.
Lima Besar Realisasi Serapan Tertinggi
Kekinian, Ansar menuturkan dari puluhan OPD lingkup Pemprov Sultra, DLH Sultra masuk dalam lima besar OPD dengan serapan anggaran terbaik.
Berdasarkan data realisasi belanja OPD hingga November 2021, DLH Sultra memaksimalkan penyerapan hingga 79,9 persen.
Posisinya berada di bawah BPKAD Sultra, Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra, Badan Penghubung Sultra, Dinas Transmigrasi & Tenaga Kerja Sultra. Adv