SULTRABERITA.ID, KENDARI – Aliansi Antikolusi Masyarakat Sulawesi Tenggara (AMAN) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BKD Sulawesi Tenggara, Senin 12 Oktober 2020. Aksi demonstrasi ini terkait polemik reshuffle kabinet dilakukan Gubernur Sultra, Ali Mazi pada September lalu.
Dalam orasinya, Korlap Massa Aksi AMAN, Hirman mempersoalkan pergantian leader di tubuh Dinas Kesehatan Sultra yang kini dijabat ‘Mama Ihab’ dengan status Pelaksana Tugas (Plt). Mama Ihab dimaksud tak lain adik kandung Gubernur Ali Mazi. AMAN menuding reshuffle kabinet tersebut sarat kolusi dan terindikasi cacat administrasi.
“Plt Kadis Kesehatan digantikan adik Gubernur Ali Mazi. Kami mempersoalkan kolusi yang begitu kentara di lingkaran Pemprov Sultra. Kami minta penjelasan apa yang terjadi,” cetus Hirman.
Aksi unjuk rasa AMAN Sultra disambut Kepala BKD Sultra, Zanuriah. Ia menegaskan rombak jabatan terlebih dengan status pelaksana tugas sebagaimana terjadi di tubuh Dinas Kesehatan Sultra adalah hal wajar dan lumrah.
Terlebih kondisi Plt Kadis Kesehatan Sultra sebelumnya yakni dr Ridwan dinyatakan positif Corona Lantaran tidak bisa menjalankan aktivitas kedinasan secara maksimal, Gubernur Aultra terpaksa mengambil langkah cepat menunjuk pejabat baru sebagai Plt Dinas Kesehatan Sultra.
Mengenai penunjukkan ‘Mama Ihab’ sebagaimana dipermasalahkan para pengunjuk rasa, Zanuriah menyebut kebijakan Ali Mazi tersebut telah sesuai dengan regulasi dan mekanisme pergantian jabatan di lembaga birokrasi.
“Masalah Plt-plt itu masalah biasa. Sekretaris atau kepala bidang siapa saja bisa ditunjuk sebagai Plt. Plt sebelumnya kan berhalangan karena terkonfirmasi positif Corona. Beberapa kebijakan di Dinas Kesehatan bisa terhambat kalau tidak segera ditunjuk Plt baru. Kalau Plh kewenangan terbatas. Makanya mesti ada Plt,” urai Zanuriah.
Dalam penyampaiannya, Zanuriah menyayangkan unjuk rasa AMAN di Kantor BKD dilakukan tanpa konfirmasi dan disertai aksi bakar ban yang mengganggu konsentrasi pegawai yang tengah bekerja.
“Kami sayangkan ade-ade begini. Kita terbuka, tidak menutup ruang jika ada hal yang mau dipertanyakan tapi mestinya bisa dengan tertib,” jelasnya.
Sebagai informasi, mutasi 24 pejabat lingkup ASN Pemprov Sultra pada Kamis 24 September lalu menuai polemik. Selain pelanggaran protokol Covid-19, nama adik Gubernur Sultra Ali Mazi yang masuk dalam titipan formasi agenda pelantikan di Kantor Perindag Sultra lalu ikut panen sorotan. Adm