LAJUR.CO, KENDARI – Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada pemerintah atas keberhasilan menyelesaikan peta jalan atay roadmap hilirisasi aspal Buton. Pernyataan itu disampaikan Andap melalui Sekda Sultra, Asrun Lio, pada acara rilis roadmap Aspal Buton di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
“Hal ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, ke Sultra, khususnya di PT Wika Bitumen Kabupaten Buton,” ungkap Sekda Sultra. Ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi aspal Buton untuk mendorong kemandirian industri nasional, yang ditegaskan oleh Presiden saat acara Business Matching dan penghargaan P3DN di Istora Senayan pada 15 Maret 2023.
Sekda Sultra menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk membeli semua produk aspal Buton melalui e-katalog, sebagai langkah penting untuk mendukung instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2022. “Semoga ini semakin memperkuat posisi produk lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sultra berharap langkah positif tersebut tidak hanya membawa kemajuan bagi sektor industri, tetapi juga memberikan dampak luas bagi kesejahteraan masyarakat. “Kita sepakat untuk terus mendukung upaya ini agar visi dan misi pembangunan dapat tercapai dengan sukses,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sekda Sultra menyampaikan dasar hukum pemanfaatan aspal Buton, yaitu Inpres No. 2/2022 tentang percepatan penggunaan produk dalam negeri, Permen PUPR No. 18/2018 tentang penggunaan aspal Buton untuk pembangunan jalan, Permendagri No. 15/2023 tentang pedoman penyusunan APBD TA 2024 dan Perda Provinsi Sultra No. 2/2016 tentang pemanfaatan aspal Buton.
“Dasar hukum ini menjadi kerangka solid untuk mengoptimalkan potensi aspal Buton dalam memajukan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Sekda Sultra juga menjelaskan bahwa aspal Buton memiliki beberapa produk, termasuk asbuton butir 5/20 dan 50/30. Dengan ketersediaan deposit mencapai 663 juta ton, setara 133 juta ton aspal murni, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan aspal Indonesia selama 100 tahun ke depan.
Sultra juga kaya akan bahan galian unggulan lainnya, seperti nikel dan emas. Untuk memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri, penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) aspal di Buton segera dituntaskan.
“Kebutuhan aspal nasional berkisar 1,3 hingga 1,5 juta ton per tahun, sementara produksi aspal Buton saat ini hanya mencapai 350.000 ton, atau 25% dari total kebutuhan nasional. Sebagian besar masih diimpor dari Singapura,” ungkapnya. Produk aspal juga bebas ekspor dan tidak dikenakan bea keluar, dengan harga berkisar antara 125 hingga 150 USD per ton.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Asrun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perindustrian dan lembaga lainnya yang mendukung penyelesaian peta jalan hilirisasi aspal Buton. “Kami berharap langkah ini terus mendorong pertumbuhan industri di Sultra, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dia menegaskan, pemerintah daerah akan selalu mendukung investasi di Sultra selama memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan kepada kita dalam setiap langkah untuk kebaikan daerah kita,” tutupnya.
Turut hadir dalam acara tersebut para pejabat eselon I dan II dari berbagai kementerian, kepala daerah di Sultra, serta pimpinan perusahaan dan asosiasi terkait. Adm