BERITA TERKINIHEADLINE

Desain Alumni UHO yang Tembus Nominasi Kompetisi Arsitek Internasional di Arab Saudi

×

Desain Alumni UHO yang Tembus Nominasi Kompetisi Arsitek Internasional di Arab Saudi

Sebarkan artikel ini
Arsitek asal Sultra, Muh Irsyad.
Arsitek asal Sultra, Muh Irsyad.

LAJUR.CO, KENDARI – Nama Muh Irsyad bertengger dalam daftar arsitek Indonesia yang karyanya patut diperhitungkan. Desainnya terbukti telah banyak memenangi kompetisi arsitek nasional bahkan skala internasional.

Baru-baru ini, desain arsitektur rancangan pria berkacamata itu berhasil menembus nominasi International Young Architects Competitions. Pengumuman kompetensi ini berlangsung di Riyadh Negara Arab Saudi, Senin (20/12/2021).

Karya desain Muh Irsyad dan team yang lolos nominasi International Young Architects Competitions di Negara Arab Saudi Tahun 2021.
Karya desain Muh Irsyad dan team yang lolos nominasi International Young Architects Competitions di Negara Arab Saudi Tahun 2021.

Dalam kompetisi tersebut, Irsyad berkolaborasi dengan enam arsitek berbagai provinsi di Indonesia. Irsyad adalah satu-satunya arsitek asal Bumi Anoa sekaligus inisiator tim kolaborasi mengikuti kompetisi internasional diadakan negara Petro Dollar Arab Saudi.

“Lihat ada satu kompetisi. Aku pikir kayaknya bagus nih kalau ikut. Mulailah saya kumpul teman-teman lewat WhatsApp. Jadi team kami itu terdiri dari 7 orang. Saya sendiri dari Sulawesi Tenggara, 3 orang dari Kalimantan Barat, 2 orang dari Jakarta, 1 orangnya dari Bali,” ujar Irsyad menceritakan kembali ikhwal ikut serta dalam kompetisi internasional di Arab Saudi tersebut, Rabu (23/12/2021).

Tujuh arsitektur Indonesia digawangi Irsyad kemudian beradu ide dengan sejumlah arsitek dari berbagai negara. Tim juri International Young Architects Competitions sendiri terdiri dari arsitek ternama dunia. Sebut saja diantaranya firma BIG.

Baca Juga :  WFA bagi ASN Tengah Dipersiapkan, untuk Instansi Mana Saja?

Tak sia-sia, desain karya Irsyad dan tim yang bertajuk ‘The Majesty of Water Riyadh Saudi Arabia’ nyatanya terpilih masuk nominasi International Young Architects Competitions.

“Mulai garap desainnya itu dari September sampai November. Alhamdulillah lolos,” beber Irsyad.

Salah satu sudut visual The Majesty of Water Riyadh Saudi Arabia’ dirancang Muh Irsyad dan tim.
Salah satu sudut visual The Majesty of Water Riyadh Saudi Arabia’ dirancang Muh Irsyad dan tim.

Oleh juri dari firma ternama luar negeri, konsep desan arsitektur yang dirancang Irsyad dan teamnya dianggap sangat brilian dan mumpuni menjawab tantangan bencana meteorologi badai pasir yang sering melanda kawasan diliputi gurun pasir tersebut.

Desain Arsitektur dirancang Muh Irsyad dan tim oleh dewan juri arsitek dunia dinilai mumpuni menjawab tantangan bencana meteorologi badai pasir yang acapkali melanda Negara Arab Saudi
Desain Arsitektur dirancang Muh Irsyad dan tim oleh dewan juri arsitek dunia dinilai mumpuni menjawab tantangan bencana meteorologi badai pasir yang acapkali melanda Negara Arab Saudi.

“Di Arab Saudi kondisinya sering ada badai pasir. Ini yang kemudian kita eksplore, menciptakan desain yang memang bisa menaklukkan badai pasir di sana,” kata Irsyad.

Lanjutkan Cita-cita Orang Tua

Siapa sangka, Irsyad yang beberapa kali memenangi kompetisi arsitek berbagai daerah di Indonesia itu adalah jebolan Fakultas Teknik Universitas Haluoleo (UHO) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Baca Juga :  Kemendikbud Buka Beasiswa S2-S3 bagi Guru dan Tendik, Segera Daftar

Sebelum melanglang buana menjajal kompetisi arsitek di negara Arab Saudi, di tahun yang sama Irsyad sempat memenangi sayembara nasional Bangun Rumah Murah (BRM) bagi masyarakat berpenghasilan rendah diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan BUMN.

Muh Irsyad berpose bersama sang ayah Ir. Hatta & ibu Husdi Hajra S.Pi saat momen wisuda di kampus UHO tahun 2019.

Menjadi arsitek bagi Irsyad adalah bagian melanjutkan estafet mimpi ayahnya, Ir Hatta. Pria yang menamatkan SMA di Konawe Utara (Konut) itu mengaku semasa muda, ayahnya sempat bercita-cita kuliah jurusan arsitektur. Sayang, niat itu tak kesampaian.

“Sebenarnya beliau mau arsitek di Makassar. Tapi malah di pertanian. Tapi beliau pandai gambar. Jadi, sekarang melanjutkan cita-cita orang tua. Alhamdulillah beliau support penuh,” kata alumni UHO tahun 2019 itu.

Pascalulus kuliah, putra pasangan Ir Hatta dan Husdi Hajra S.Pi itu berturut magang pada dua perusahaan arsitektur berbeda. Pertama, di Firma Budi Pradono Kota Tangerang. Kedua, Asia Raya Studio di Kota Pontianak.

Baca Juga :  Buat yang Belum Tahu, Ini Perbedaan Bikin Baru dan Perpanjangan SIM

Selain mencari pengalaman, kerja freelance sengaja dilakukan Irsyad mengisi waktu lowong sambil menunggu momen emas melanjutkan kuliah di luar negeri yang memang lama ia idamkan.

“Pas lulus mau lanjut master di luar negeri. Belajar sambil kerja,” kenang Irsyad.

Meski berasal dari kampus yang tak begitu mentereng, Irsyad nyatanya mampu membuktikan bahwa prestasi bisa lahir dari generasi muda yang memiliki pola mindset maju dan berkembang.

Irsyad mengaku kepiawaian dalam rancang bangun sempat dipandang sebelah mata. Namun, hinaan itu justru menjadi motivasi bagi Irsyad meraih sukses.

“Saya ingat, senior mengeluarkan kata yang sifatnya menghina. Saya masih yunior saat itu. Sejak itu, saya berikrar dalam diri saya akan bayar perkataannya dengan sukses. Intinya, kita jangan pernah takut mencoba, agar tahu sampai dimana limmit kita. Berada di lingkungan yang tepat juga akan membantu kita sukses,” pesan Irsyad. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x