LAJUR.CO, KENDARI – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka (ASR) – Hugua mengadakan dialog dengan kaum milenial dan Gen Z di X-BRO Cafe, Selasa (29/10/2024). Acara bertajuk “Peran Pemuda dalam Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara” bertujuan menggali potensi anak muda dalam pengembangan ekonomi kreatif di wilayah Bumi Anoa.
Dialog tersebut menghadirkan dua pemateri muda dari Sultra, Inal Tora dan Muh. Ikram Palesa. Kedua tokoh muda itu berbagi pandangan tentang pentingnya peran pemuda dalam perekonomian lokal.
Inal Tora menjelaskan bahwa ia memutuskan bergabung dengan tim ASR-Hugua setelah melakukan penelitian tentang rekam jejak pasangan calon nomor 2. “Ketika saya mendapat ajakan dari tim ASR untuk bergabung, saya mempertimbangkannya dengan matang dan melakukan riset untuk memastikan mereka layak didukung. Setelah melihat rekam jejaknya, saya yakin pasangan ini adalah yang paling ideal di antara semua calon,” ujarnya.
Inal juga mengungkapkan bahwa Hugua, calon wakil gubernur, memiliki pengalaman yang mumpuni dengan 10 tahun sebagai Bupati Wakatobi dan 10 tahun di DPR RI. Menurutnya, Hugua adalah diplomat handal dalam mengampanyekan Wakatobi dan paling komplit diantara semua calon wakil gubernur.
Ia menyoroti tantangan yang dihadapi UMKM yang sering ia dampingi. Banyak dari mereka memiliki ide-ide inovatif, namun kurang mendapatkan dukungan untuk berkembang.
“Masalahnya, mereka punya ide tetapi tidak memiliki ruang untuk mengaktualisasikannya. Sederhananya, jangan bergantung pada ruang yang ada, ciptakan ruang itu sendiri,” tegas Inal.
Muh. Ikram Palesa, narasumber lainnya dari tim ASR-Hugua, menyatakan bahwa pasangan ini adalah calon yang berkomitmen membuka ruang bagi pengembangan potensi pemuda tanpa nepotisme.
“Pak ASR dan Pak Hugua ingin membentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerah sebagai inkubator bagi pelaku UMKM dan seni, serta membantu mengembangkan potensi anak muda di berbagai bidang,” ungkapnya.
Ikram juga menyoroti dukungan ASR terhadap UMKM melalui program bantuan modal usaha, yang telah menjangkau sekitar seribu pelaku UMKM. Ia menilai hal tersebut menunjukkan kepedulian ASR terhadap masyarakat.
“Sebelum menjadi gubernur, perhatian ASR terhadap masyarakat sudah terlihat. Ini memberi keyakinan bahwa beliau tidak akan melupakan kita,” kata Ikram.
Ia menambahkan meskipun Badan Ekonomi Kreatif Nasional telah ada sejak 2015, daerah-daerah masih kekurangan badan serupa yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif lokal. Dengan adanya badan di tingkat daerah, Ikram yakin kebijakan tersebut akan berdampak besar bagi pengembangan potensi anak muda.
Acara dialog ditutup dengan penampilan spesial dari Angga Dermawan sebagai bintang tamu.
Laporan : Ika Astuti
