BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Begini Aturan Minum Teh untuk Anak, Tak Bisa Disamakan dengan Dewasa

×

Begini Aturan Minum Teh untuk Anak, Tak Bisa Disamakan dengan Dewasa

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Viral imbauan untuk tidak memberikan teh pada anak. Hal tersebut nampak dalam sebuah template stories Instagram dari seorang dokter anak bernama dr Jati Kusuma, SpA yang banyak dibagikan oleh netizen.

Template tersebut menunjukkan sebuah resep dokter yang memberikan imbauan untuk tidak memberikan teh kepada anak. Teh disebut dapat menghambat penyerapan zat besi yang masih sangat dibutuhkan oleh anak.

Kandungan zat besi berkaitan erat dengan perkembangan otak, kecerdasan, konsentrasi, hingga menurunkan risiko anemia dan meningkatkan imunitas. Lantas yang menjadi pertanyaan, bagaimana dengan orang dewasa?

Baca Juga :  Sebelas Pelajar SD di Kendari Jadi Korban Pencabulan, Pelaku Oknum Guru Seni

Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM menjelaskan teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat zat besi. Hal inilah yang dapat mengganggu penyerapan zat besi dari makanan ke tubuh.

Menurut dr Raissa, sebenarnya tubuh anak dan orang dewasa memiliki respons yang sama terhadap keberadaan tanin. Namun, karena anak masih dalam proses pertumbuhan, maka mereka lebih rentan untuk mengalami anemia dan gangguan pertumbuhan.

Orang dewasa memiliki respons dan kondisi tubuh yang lebih ‘kuat’ apabila dibandingkan anak-anak ketika minum teh setelah makan. Hal ini membuat efek tanin pada orang dewasa tidak sama signifikannya ketika pada anak, selama konsumsi masih dalam batas wajar.
Baca juga:
Viral Sukses Pangkas BB Berkat Kopi Americano, Sengaruh Itu? Ini Kata Dokter Gizi

Baca Juga :  Pemerintah Siapkan Proyek Pengganti LPG, Harganya Bisa Lebih Murah!

“Hal ini juga berpengaruh terhadap kecerdasan IQ seorang anak. Selain itu anak-anak yang kekurangan zat besi juga biasanya lebih mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya lebih rendah,” jelas dr Raissa ketika dihubungi oleh detikcom, Rabu (9/10/2024).

Meski begitu, dr Raissa mengatakan orang tua tidak perlu sepenuhnya menghindari memberikan teh untuk anak. Selama teh diberikan tidak bersamaan dengan makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, maka masih diperbolehkan.

Baca Juga :  Ikuti Rakornas Dipimpin Wapres, Pj Gubernur Sultra: Bebaskan Anak Sultra dari Stunting

Teh yang mendung lebih rendah tanin seperti teh hijau juga bisa menjadi pilihan. Teh bisa diberikan pada anak setidaknya 1-2 jam setelah makan.

“Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, bisa disertakan makanan yang tinggi kadar vitamin C-nya, Contohnya buah jeruk, kiwi, dan strawberry,” tandasnya. Adm

Sumber : Detik.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x