LAJUR.CO, KENDARI – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Halu Oleo (BEM UHO) melalui Kementerian Isu Strategis dan Analisis Kebijakan Publik menyelenggarakan dialog publik bertema “Bicara Sulawesi Tenggara: Bangun Kemajuan Daerah dalam Sinergi Generasi Muda”, yang berlangsung di Aula FISIP UHO, Senin (7/7/2025).
Kegiatan yang dibuka Dekan FISIP Prof Eka Suaib mewakili Rektor UHO menjadi forum terbuka yang mempertemukan mahasiswa, akademisi, tokoh muda, hingga pemangku kebijakan dalam satu ruang diskusi yang reflektif dan strategis untuk membahas arah pembangunan Sulawesi Tenggara (Sultra) ke depan.
Menteri Isu Strategis dan Analisis Kebijakan Publik BEM UHO selaku Ketua Panitia, Muhamad Hairun, menekankan pentingnya forum dialog publik bagi mahasiswa karena dapat menjadi ajang pembelajaran langsung dari para tokoh dan praktisi daerah.
“Mahasiswa tidak hanya mendapatkan wawasan mengenai persoalan nyata di lapangan, tetapi juga diajak berpikir strategis dalam melihat peran dan kontribusi mereka untuk masa depan daerah,” ucap Muhamad Hairun.
Dialog publik tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Wakil Ketua Komite II DPD RI La Ode Umar Bonte, Ketua Bidang VII BPD HIPMI Sultra Khairul Baits, akademisi UHO Dr Muh Najib Husain serta perwakilan dari Ditresnarkoba Polda Sultra.
Muhamad Hairun juga menyampaikan dialog serupa menjadi langkah awal dari rencana jangka panjang BEM UHO untuk menghadirkan forum-forum strategis yang bersifat tematik dan berkelanjutan.
“Ini merupakan kali pertama kegiatan ‘Bicara Sulawesi Tenggara’ digelar. Namun, BEM UHO merencanakan agar forum ini menjadi program berkelanjutan yang akan hadir secara rutin, membahas isu-isu strategis daerah secara tematik,” tutur Muhamad Hairun.
Ia berharap, melalui dialog publik, mahasiswa di Bumi Anoa mampu menjadi pelopor perubahan dan pembawa gagasan baru dalam pembangunan daerah.
“Dialog ini diharapkan dapat memperkuat budaya berpikir kritis dan membangun jejaring yang solid antara pemuda, akademisi, dan pengambil kebijakan demi Sultra yang lebih maju dan berdaya saing,” ujar Muhamad Hairun.
Laporan: Ika Astuti