LAJUR.CO, KENDARI – Calon Anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) Umar Bonte terpaksa berurusan dengan Bawaslu Kota Kendari gegara persoalan minyak goreng. Rabu (28/2), calon Senator RI dengan perolehan suara terbanyak tersebut menjalani pemeriksaan di Sentra Gakkumdu Kota Kendari.
Pantauan media, Umar Bonte datang sejak pagi dengan mengenakan jaket hitam. Ia dikonfrontir terkait indikasi ‘money politics’ yang dilakukan jelang hari H Pencoblosan 14 Februari.
Umar Bonte yang sempat menjadi kader PDIP dan mengecap kursi DPRD Kota Kendari lewat parpol kepala banteng ditengarai membagikan minyak goreng yang berlogo foto dirinya plus nomor urut pencalonan sebagai Caleg DPD RI.
Aduan tindak pelanggaran Pemilu tersebut sendiri dilaporkan warga Kota Kendari bernama Henny Aishawa SH.
“Iya betul. Kita sebetulnya lapornya ke Bawaslu Provinsi Sultra, tapi aduanya diovor ke Bawaslu Kota. Barang bukti yang kita bawa lengkap, ada minyak goreng yang ditempel stiker UB. Kita pastikan kawal kasus ini sampai proses hukumnya tuntas, biar tidak ada caleg yang money politics lagi. Ada efek jera juga,” tegas Henny, Rabu (28/2).
Umar Bonte yang dikonfirmasi media via telepon selularnya tentang pemeriksaan Bawaslu Kota Kendari atas indikasi money politics tak memberi respon.
UB diketahui menjadi kontestan Pileg yang tampil lewat jalur independen. Data Sirekap KPU RI diupdate Rabu (28/2), Pukul 13.00 WIB, UB menempati posisi puncak perolehan suara terbanyak di Sultra.
Pendukung garis keras capres Ganjar Pranowo tersebut meraup 152.233 suara atau 14,97 persen dari suara Pileg DPD RI. Data ini mengacu pada progres 81,11 persen total TPS yang masuk dalam rekapitulasi Sirekap KPU RI. Adm