LAJUR.CO, JAKARTA – Tenaga pendidik di salah satu institusi perguruan tinggi di Jakarta menyikapi pentingnya literasi digital oleh generasi muda. Mengingat saat ini merupakan era informasi terekspos secara mudah di berbagai platform digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun semakin memudahkan masyarakat melakukan aktivitasnya.
Melalui pengabdian masyarakat, sejumlah dosen di Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI) Jakarta ini menanamkan kepada siswa-siswi SMA untuk cakap bermedia sosial. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip “Saring Sebelum Sharing”.
Kegiatan “Pengabdian Masyarakat” yang mengusung tema “Bermedia Sosial yang Sehat” berlangsung, Selasa (13/6/2023), di SMA Budi Luhur, Jalan Raden Saleh, Kota Tangerang. Materi pengabdian dibawakan Rina Raflina, S.Sos., M. I. Kom, Al Mini, S.H., M.I.Kom, dan Syntia Sumartini Putri, S.I.Kom., MM.
Salah satu pembicara dalam acara tersebut, Al Mini mengatakan siswa SMA merupakan salah satu elemen yang memanfaatkan adanya sejumlah media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, dan sejenisnya. Sehingga mereka penting untuk memiliki kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya berkomunikasi dengan bijak di berbagai platform media sosial.
“Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka dapat memanfaatkan media sosial secara sehat dan produktif. Juga agar mereka dapat terhindar dari risiko yang dapat timbul akibat dari aktivitas itu,” tutur Al Mini.
Pengguna platform media sosial yang tidak terbatas pada kalangan tertentu saja harus memiliki sikap serba hati-hati. Karena dalam penggunaannya berpotensi membawa hal-hal negatif.
Giat sosialisasi dihadiri puluhan siswa dari jurusan MIPA dan IPS serta guru pendamping masing-masing, juga para pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Kepada para peserta, dosen asal Sulawesi Tenggara (Sultra) ini berbagi insight pentingnya
menjadi generasi muda yang lebih cerdas dan bertanggung jawab dalam berprilaku termasuk di media sosial.
Materi penting lainnya juga dibawakan oleh Rina Raflina yakni “Remaja Kecanduan Media Sosial”. Sedangkan Syntia Sumartini berbagi pemahaman terkait “CyberBullying Statemen”.
Ketua OSIS SMA Budi Luhur, Kyla Anggrahita Wahyudin mengatakan dirinya sebagai pengguna media sosial, menjadikan media tersebut sebagai tempat yang positif untuk berkarya. Meski dapat diakses secara bebas, namun platform yang dapat menjangkau dunia luar itu harus digunakan dengan menerapkan prinsip etika.
“Kita perlu menerapkan sikap yang bijak ketika menggunakan sosial media sehingga kita semua dapat membuat sosial media menjadi tempat yang positif bagi penggunanya,” ujar Kyla Anggrahita disela kegiatan berlangsung.
Dengan begitu, generasi mudah akan lebih cakap digital. Dengan menerapkan prinsip – prinsip dalam berkomunikasi di dunia maya, mereka akan tumbuh menjadi generasi unggul. Red