LAJUR.CO, KENDARI – Khasiat buah manggis telah dikenal luas oleh masyarakat. Selain sebagai alternatif obat herbal, ekstrak kulit manggis ternyata bisa diolah menjadi produk disinfektan ramah lingkungan guna mencegah penyebaran Covid-19 jika digabungkan dengan perak secara nanopartikel.
Ramuan ini telah diujicoba oleh tim dosen FMIPA Universitas Halu Oleo Kendari dalam rangka program kemitraan masyarakat di Kabupaten Konawe. Pada kegiatan tersebut, PKM yang diketuai Dr Abdul Haris Watoni menggagas tema “Edukasi Pembuatan Disinfektan Ramah Lingkungan Berbasis Nanopartikel Perak-Ekstrak Kulit Manggis untuk Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Pondok Pesantren Al Munawwarah Kabupaten Konawe” dengan sasaran Pondok Pesantren Al Munawwarah, Kabupaten Konawe.
Bukan tanpa alasan. Pemilihan Pondok Pesantren Al Munawwarah memiliki banyak santri yang setiap hari tinggal dan belajar di pondok bersama sebagian guru yang sudah berkeluarga menjadi peluang penyebaran Covid-19.
Alasan lain, Pondok Pesantren Al Munawwarah berada di lingkungan dengan potensi pohon manggis yang cukup banyak. Sehingga, pemilihan lokasi untuk PKM sangat tepat dengan konsep penerapan pembuatan disinfektan dengan bahan baku buah manggis.
“Dengan potensi kesediaan bahan baku kulit manggis, kita berikan bimbingan dan edukasi para santri dan guru Pondok Pesantren Al Munawwarah dalam penyediaan disinfektan alami dari bahan nanopartikel perak-ekstrak kulit manggis yang ramah lingkungan secara mandiri,” tuturnya.
Kegiatan edukasi pembuatan disinfektan ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal ini diselenggarakan sejak 13 Agustus 2022 dengan melibatkan 20 santri dan pimpinan Pondok Pesantren Al Munawwarah.
“Alhamdulillah para peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan termotivasi untuk mengajukan pertanyaan hingga akhir kegiatan,” ujarnya.
Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan menambahkan, kegiatan ini akan dilaksanakan berkelanjutan dengan membentuk tim karya ilmiah Pondok pesantren Al Munawwarah untuk dipersiapkan dalam kompetisi sains di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Halu Oleo maupun di ajang-ajang yang sama, baik dalam lingkup Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun depan.
Pihaknya mengaku akan memperkuat program kolaborasi, dengan melakukan kesepakatan untuk menjalin komunikasi secara intensif antara tim penyelenggara dengan Pimpinan Pondok Pesantren Al Munawwarah.
PKM ini digagas oleh Dr. Abdul Haris Watoni sebagai ketua yang beranggotakan Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan dan Laode A. Kadir. Adm