LAJUR.CO, KENDARI – Dampak kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dirasakan hampir seluruh masyarakat menengah ke bawah. Tidak terkecuali para pelaku ojek online (Ojol) di bawah platform Grab yang berada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua Asosiasi Ojek Online Kota Kendari (Asoka), Ahmad Liadi mengatakan sangat merasakan dampak dari kenaikan harga BBM tersebut. Menanggapi hal itu, mereka melakukan aksi unjuk rasa meminta agar pihak pengembang aplikasi menaikkan tarif Ojol lantaran harga BBM yang melambangkan. Aksi demonstrasi ini berlangsung di kantor Gojek, Selasa (6/9).
“Hari ini kami driver ojol sangat terdampak. Kemarin kami sudah melakukan aksi ke pihak aplikator,” ujarnya saat diwawancarai Lajur.co, Rabu (7/9/2022).
Kata Ahmad Liadi, pihak aplikator dinilai lalai memperjuangkan mitra-mitranya dengan dalih masih mengkaji dan menganalisa isunya.
“Bahkan keluar statement bahwa aplikator lebih memperhatikan persaingan bisnis antara aplikator itu sendiri,” keluh Liadi.
Saat ini, Asoka tengah berusaha menyurat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Driver Ojol dan Pihak aplikator.
Selain itu, mereka juga menuntut pemerintah Kota Kendari agar berperan dalam Pengawasan dan Peraturan mengenai Ojek Online di Kota Kendari.
“Tuntutan ojek online adalah masalah penyesuaian tarif yang sesuai pasca kenaikan BBM. Ini juga karena kurangnya pemerintah daerah dalam pengaturan ojek online di Kendari ini khususnya,” pungkasnya. Red