LAJUR.CO, KENDARI – Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar pertemuan yang bertema coffee morning di Aula Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang pada Senin (23/8/2021).
Pertemuan tersebut dilakukan secara online dan offline dengan dihadiri tiga dinas lingkup Pemprov Sultra serta jurnalis dari berbagai media di Sultra. Ketiga dinas tersebut yakni Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga serta Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Sultra
Pada pertemuan itu, tiga instansi bidangg ke-Pu-an fokus membahas progres pembangunan tiga infrastruktur di Sulawesi Tenggara yang digagas Gubernur Ali Mazi. Diantaranya adalah jalan wisata Kendari-Toronipa, Rumah Sakit Jantung serta Perpustakaan Modern yang kini sudah berdiri megah.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara, Pahri Samsul mengatakan gedung perpustakaan modern yang terletak di Saosao Kota Kendari diproyeksi mulai bisa difungsikan pada Desember mendatang.
Sementara itu, konstruksi RS Jantung Internasional terus digarap maksimal.
“Rumah sakit khusus jantung saat ini kita sudah melakukan pengecoran dan harapan kami sesuai target di akhir Desember ini sudah selesai pengecoran. Pada Januari 2022 bisa kita mulai pasang kaca dan yang lainnya,” tutur Pahri Samsul.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra Provinsi Sulawesi Tenggara, Burhanuddin ikut memaparkan perkembangan pembangunan jalan wisata Kendari Toronipa. Termasuk kondisi beberapa ruas jalan provinsi di Sulawesi Tenggara.
Data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra merilis, kerusakan parah jalan provinsi saat ini terbilang sangat tinggi, mencapai 20,12 persen. Hal ini, lanjut Burhanuddin, menjadi pekerjaan berat yang mesti dituntaskan.
“Kondisi jalan, tanggungjawab saya sekarang adalah untuk melihat kondisi jalan yang ada di Sulawesi Tenggara. Kondisi jalan kita sekarang ini yang tergolong baik yaitu kurang lebih pada tahun 2019 dan 2020 ada 53%, kemudian yang kondisi sedang 24% pada tahun 2020-2025. Begitu juga jalan yang rusak, rusak ringan pada tahun 2020 kemarin ada 9,36%, dan yang rusak berat ini yang menjadi tantangan 20,12%,” tutur Burhanuddin. CR1