LAJUR.CO, KENDARI – Generasi Baru Indonesia (GenBI) Universitas HaluOleo (UHO) kembali menarik perhatian dalam gelaran Ekonomi Festival (E-Fest) 2025 dengan menghadirkan inovasi layanan pembayaran digital yang dekat dengan mahasiswa.
Dalam kegiatan ini, GenBI UHO memperkenalkan program “Scan 5 Rupiah”, sebuah metode edukasi QRIS yang dikemas ringan dan menarik untuk meningkatkan literasi transaksi digital.
“Untuk saat ini di Ekonomi Festival, kami GenBI UHO hadir dengan scan 5 rupiah, di mana teman-teman yang datang cukup scan 5 rupiah saja, sudah bisa dapat snack, dan mereka bebas pilih,” ucap Sekretaris GenBI Komisariat UHO, Diyyanah Nur Fathyyah Syahrun, Kamis (27/11/2025).
Program edukasi ini mendapat respons positif. Hingga sesi pertama di hari pembukaan, GenBI UHO telah mencatat 30 transaksi QRIS, dan jumlah ini diperkirakan melonjak karena setiap hari dibagi ke dalam dua sesi.
“Untuk setiap harinya, kami target 200 scan. Jadi total keseluruhan tiga hari harapannya bisa mencapai 600 scan, bahkan diusahakan lebih,”ujar Diyyanah Nur Fathyyah Syahrun.
Diyyanah menuturkan kegiatan tersebut tidak hanya sekadar pembagian snack, tetapi juga sarana penyuluhan langsung mengenai apa itu QRIS dan bagaimana melakukan transaksi digital dengan aman.
“Kami akan melakukan edukasi, memperkenalkan QRIS kepada teman-teman yang mungkin belum tahu. Kami juga jelaskan QRIS itu apa, dan mebantu bagaimana cara bertransaksi, karena ada beberapa yang sampai sekarang belum pernah mengunakan QRIS,” ungkap Diyyanah Nur Fathyyah Syahrun.
Antusiasme mahasiswa disebut menjadi motivasi tersendiri bagi GenBI untuk terus aktif hadir di berbagai festival kampus.
“Melihat antusiasme mereka, kami juga ikut semangat. Kami sering hadir di festival-festival seperti Festival PMW yang diadakan UPT, dan responnya juga luar biasa,” tutur Diyyanah Nur Fathyyah Syahrun.
Selain fokus pada edukasi pengunjung, GenBI UHO juga berperan aktif dalam mendukung tenant-tenant UMKM yang berpartisipasi dalam festival tersebut.
“Untuk UMKM yang belum memiliki QRIS, kami bersedia untuk membantu membuatkan QRIS-nya,” kata Diyyanah Nur Fathyyah Syahrun.
Laporan : Ika Astuti
