LAJUR.CO, JAKARTA – Sebanyak empat kelurahan di Kota Kendari lolos sebagai lokasi percontohan manajemen perpustakaan dan kearsipan menurut survey Manajemen Perpustakaan Nasional. Keempat kelurahan itu meliputi Kelurahan Mokoau, Kelurahan Abeli, Kelurahan Watu-watu, dan Kelurahan Kasilampe.
Sebagai percontohan, maka perwakilan dari keempat kelurahan tersebut mengikuti sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP – BIS) yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional. Agenda itu telah berlangsung selama tiga hari, mulai Senin – Rabu (27 Feb – 1 Maret 2023) di salah satu hotel di Jakarta Pusat, diikuti ratusan pegiat literasi se-Indonesia.
Manajemen pengelolaan perpustakaan dan kearsipan dari ke empat wilayah itu dinilai layak sebagai role model pembangunan literasi di Kota Lulo. Sebagaimana diketahui menurut survey, tingkat literasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) terbilang cukup tinggi yakni berada di angka 65,23 persen. Posisi ini berada di urutan ke 12 setelah Provinsi Bali. Dari angka tersebut, Kota Kendari merupakan salah satu penyumbang peningkatan budaya literasi di masyarakat.
Usai mengikuti sosialisasi TP – BIS, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari akan segera melakukan inovasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder guna menjaga dan meningkatkan tingkat literasi yang telah dicapai. Instansi yang fokus pada pembangunan literasi ini akan turut melibatkan masyarakat dalam setiap giat yang digarap. Hal itu sesuai dengan tujuan program pemerintah yang mentransformasikan pengelolaan perpustakaan berbasis sosial.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Minat Baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari, Arniaty Daeng Kanang menuturkan pihaknya akan segera melaksanakan program advokasi terkait pentingnya budaya literasi untuk membangun kesejahteraan. Arniaty sendiri hadir langsung dalam forum sosialisasi bersama para pegiat literasi dari seluruh Indonesia itu.
“Selain mengikuti sosialisasi TP BIS, 4 kelurahan terbaik dalam pengelolaan perpustakaan kelurahan di Kota Kendari ini juga melakukan kunjungan ke Perpustakaan Nasional. Hal ini untuk mempelajari bagaimana manajemen pengelolaan perpustakaan disana dan bisa diadopsi. Salah satu program transformasi perpustakaan ini adalah program advokasi pentingnya membangun literasi,” tutur Arniaty kepada Lajur.co, Sabtu (4/3/2023).
Partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga dan merawat budaya literasi yang telah terbangun. Untuk itu, dalam setiap program yang dilaksanakan lanjut Arniaty akan melibatkan elemen masyarakat guna menguatkan sinergitas dan kolaborasi. Red